Pisang Goreng dan Kopi Hitam untuk Memulai Hari
Cuaca berawan. Sejak pagi mendung menggelayuti langit Jakarta. Pagi menjadi terasa berjalan lambat. Aku menikmati momen ini dan menyiapkan pisang. Aku kemudian memulai hari dengan pisang goreng dan secangkir besar kopi hitam.
Kucing cokelat itu berulah hari ini, membuatku kesal. Ia pun kuhukum agar ia tak mengulangi perbuatannya. Ia hampir merusak hariku yang damai dan tenang. Kubuang rasa kesal dan aku menghirup kopi hitam.
Pagi hari dan kopi hitam aku jadi teringat masa kanak-kanak. Dulu aku sarapan dengan kopi hitam. Bukan menu yang baik tapi lumayan bikin mata terbuka dan gulanya memberikan tenaga. Dulu sekolahku waktu kelas enam SD masuk pukul enam pagi dan setelahnya tidak lebih dari pukul 06.30.
Saat itu kota Malang masih dingin dan sesekali berkabut. Seteguk dua teguk kopi hitam mengalirkan kehangatan dan semangat untuk memulai belajar hari itu.
Tentang pisang goreng aku jadi teringat nenekku. Biasanya Minggu pagi ia menggoreng pisang. Ia tahu aku menyukai pisang goreng dan memberikanku porsi yang cukup.
Pisang nenek empuk dan manis. Ketika pisang goreng digigit daging pisangnya seolah-olah melumer memberikan rasa manis dan masam sekaligus.
Ditemani beberapa teguk kopi hitam, bersantap pisang goreng terasa sempurna. Momen ini salah satu momen menyenangkan bersama nenek yang tersimpan di benak.
Tak terasa aku telah menghabiskan tiga pisang goreng. Kuteguk habis kopi hitam menyisakan ampasnya yang pekat. Aku siap memulai pagiku.
Langit masih mendung. Aku berpikir untuk mewarnai hari ini dengan sesuatu yang tak biasa agar hari ini tak terasa kelabu.