Dewipuspasari's Weblog

Ada banyak film perang yang bagus dari sisi cerita dan lainnya. Salah satunya adalah “Saving Private Ryan” yang disutradarai oleh Steven Spielberg. Film ini berlatar belakang Perang Dunia II

Film ini berawal dari seorang veteran perang yang berziarah di sebuah makam pahlawan. Ia nampak sedih. Lalu cerita berganti ke masa lalu, pada masa Perang Dunia II ketika Kapten John H. Miller (Tom Hanks) mendapat misi untuk menemukan James Francis Ryan dan memintanya untuk pulang. Hal ini dikarenakan ketiga saudaranya telah meninggal dan ada sebuah ‘kesepakatan’ agar tidak seluruh serdadu pria di sebuah keluarga meninggal seluruhnya di peperangan. Akhirnya John dan tujuh anak buahnya pun menjalankan misi tersebut.

Ada banyak kesulitan yang dialami. Mereka tak tahu persis lokasi serdadu tersebut bertugas. Sementara pasukan Jerman ada di sana-sini. Mereka pun mempertaruhkan nyawa untuk menyelesaikan misi tersebut.

Cerita yang Humanis
Aku menonton film ini beberapa kali di rental VCD dan di televisi. Mungkin pengalaman dan nuansanya akan jauh lebih hidup dan berkesan apabila menonton di bioskop. Di sini misinya terkesan sederhana, menemukan serdadu bernama Ryan karena saudara-saudaranya telah tewas di pertempuran. Tapi rupanya kemudian tak sesederhana itu.

Rupanya meski ada wajib militer, kurang bijak jika membiarkan satu keluarga kehilangan seluruh putranya. Untuk itu satu serdadu pria diminta untuk pulang karena kewajibannya sudah dianggap lunas.

Dulu ketika aku menontonnya di rental VCD, aku kurang paham akan pentingnya misi ini. Tapi ketika menontonnya lagi aku jadi mengerti kenapa misi ini penting.

Nuansa humanis dalam film ini begitu kental. Ada adegan di mana meskipun mereka begitu marah tapi tetap menjalankan kode etik dengan tidak membunuh tawanan.

Visual tentang peperangan terasa detail dan terasa nyata. Ada nampak kepedihan, ketegangan, dan ketakutan di antara prajurit. Suasana tegang, sedih, ini terbantu oleh skoring yang diisi oleh langganan penghargaan yaitu John Williams.

Akting pemainnya juara. Tom Hanks berperan sebagai komandan misi yang kadang-kadang juga manusiawi, merasa kesulitan mengendalikan emosinya ketika berada di satu titik. Baru ngeh di sini juga ada nama Vin Diesel, jagoan “Fast & Furious”.Menurutku ini salah satu film perang yang apik. Tak hanya menunjukkan kekejaman dan ketegangan dalam sebuah peperangan, namun juga kental akan sisi humanisnya.