Film “Bucin” yang Bercandanya Vulgar
Gara-gara banyak teman yang berkomentar buruk tentang film “Bucin”, jadinya malah penasaran untuk menonton. Dan jadilah kuota internet dan waktu tersedot untuk menyaksikan film ini di Netflix. Filmnya buruk? Ya, filmnya kurang bagus. Tapi masih agak sedikit lebih baik dari yang kuprediksikan.
Film “Bucin” berkisah tentang empat sahabat, Jo, Chandra, Andovi, dan Tommy. Dua di antara mereka, Tommy dan Andovi sangat menyayangi pasangannya hingga mau melakukan apa saja alias budak cinta (bucin). Lalu keempatnya masuk kelas anti bucin dengan pengajar Vania yang menerapkan metode ekstrim. Di sini ada beberapa ujian dengan menggunakan metode ala-ala ‘escape room’. Apakah mereka berhasil lulus?
Menurutku film ini cocok ditonton kaum dewasa kalangan tertentu. Dialognya kasar dan humornya vulgar. Bahasanya tidak direm. Mungkin meniru ala-ala “American Pie” tapi tidak berhasil sehingga akupun malah jadi eneq. Beberapa humornya berulang, agak datar, dan jalan ceritanya sebenarnya mudah ditebak.
Sebenarnya di awal film, ceritanya menjanjikan. Tentang kelas anti bucin. Ini seperti kelas mengontrol kemarahan dan lainnya. Tapi kemudian pengembangan karakternya dan alurnya berantakan.
Agak sulit membuat penonton bersimpati ke para tokohnya karena karakter tokoh-tokohnya tak menarik. Ada twist di sini tapi tidak mengesankan.
Agak disayangkan film seperti ini lolos masuk Netflix. Ini juga jenis komedi yang hanya bisa ditonton sedikit kalangan.
Tapi masih ada poin plusnya sih. Premisnya sebenarnya oke tentang bucin, cuma pengembangan ceritanya gagal. Editing dan visualisasinya juga masih lumayan. Setidaknya tidak seburuk yang kubayangkan. Kupikir filmnya parah banget di kisaran 1-3. Skor film ini masih agak tinggi, yakni skornya masih 5/10.
Gambar: liputan6