“The Seventh Day”, Horor Tentang Kerasukan yang Konyol
Berbicara tentang film horor, tak sedikit yang digarap buruk, bahkan terasa konyol. Tak hanya sebagian film horor dalam negeri yang seperti itu, horor Hollywood juga sama. Film horor buruk nan konyol itu salah satunya adalah “The Seventh Day” yang diputar minggu lalu di bioskop.
Film yang dibesut oleh Justin P. Lange ini memiliki potensi. Yang pertama karena bertemakan exorcist alias pengusiran roh jahat dan yang kedua pemerannya salah satunya Guy Pearce.
Dikisahkan dalam film ini saat dilakukan pengusiran roh jahat yang menimpa anak kecil seorang pastur terluka parah dan kemudian meninggal. Ia adalah pastor Louis (Keith David). Pastor magang bernama Peter sangat terguncang. Ia tak bisa melakukan apa-apa ketika si anak kemudian terbakar. Ia kalah oleh iblis yang sangat kuat yang merasuki bocah tersebut.
Bertahun-tahun kemudian pastor Peter (Guy Pearce) dikenal sebagai mentor dalam menangani kasus-kasus kerasukan. Salah satu muridnya adalah pastor Daniel (Vadhir Derbez).
Ia mengajak pastor Daniel untuk mengenali iblis yang merasuki manusia. Ia kemudian memintanya menangani kasus yang menimpa anak laki-laki bernama Charlie.
Charlie memiliki kasus yang sangat berat. Ia membunuh kedua orang tua dan kakak perempuannya. Ia merasa tak berdosa. Ia seperti kerasukan setelah bermain bersama kawan-kawannya di suatu tempat.
Pastor Daniel pun berupaya menyelamatkan Charlie. Tapi sosok iblis yang merasuki Charlie sangatlah kuat. Ia ragu bisa mengalahkannya.
Alur Cerita yang Konyol
Awal cerita masihlah menarik, seperti film-film horor bertema kerasukan pada umumnya. Ada korban kerasukan dan iblis yang kuat. Pastor dan iblis saling berupaya mengalahkan.
Cerita mulai aneh ketika memasuki kasus Charlie. Si sutradara seolah-olah berupaya memasukkan beragam atribut horor seperti pastor Daniel bisa melihat kilasan kejadian, kemampuan telekinesis Charlie yang sangat kuat, dan papan pemanggil arwah seperti ouija.
Makna hari ketujuh di sini juga tidak jelas. Apa hubungannya dengan iblis dan kerasukan kurang dijabarkan dengan apik.
Kejadian di kantor polisi adalah adegan konyol. Namun yang lebih konyol adalah twist-nya. Bukannya unik dan keren malah gagal total.
Di sini hanya menjual nama Guy Pearce yang sebelumnya bermain di film “Iron Man 3”. Sayangnya karena naskah yang buruk, potensinya jadi tersia-siakan.
Gambar milik Vertical Entertainment
Dewipuspasari's Weblog 