“27 Steps of May”, Sebuah Film Artistik dengan Pesan Menyentuh
“Sebuah film yang artistik dengan pesan yang menyentuh”
Raihaanun, sosok aktris yang sungguh bertalenta. Dalam film “27 Steps of May” ini ia jugalah yang menjadi salah satu sosok dan fokus yang menghidupkan cerita.
Raihaanun menjadi May. Seorang wanita yang telah dewasa namun mengalami trauma karena perkosaan yang dialaminya saat masih remaja.
Sejak itu ia mengurung dirinya dalam rumah dan melakukan rutinitas yang sama. Ia menyetrika, berolah raga, menggunakan baju dan model rambut yang sama, sarapan dengan menu sama, dan menjahit baju boneka yang sama. Selama bertahun-tahun, berturut-turut sejak peristiwa mengerikan pemerkosaan yang dialaminya, saat kerusuhan Mei 1998.
Ayahnya yang merasa bersalah diperankan oleh Lukman Sardi. Ia di dalam rumah menjadi sosok ayah yang lembut, penuh perhatian. Ia yang memasak dan mengurus May. Di luar rumah, ia adalah petinju yang ganas dan sulit mengontrol emosinya. Ia beberapa kali membuat lawannya hampir kehilangan nyawa sehingga dipecat dari tinju pro. Ia pun memutuskan bertarung di tinju ilegal.
Keduanya menyikapi masalah dengan cara masing-masing. Hingga suatu ketika si ayah menyadari ada perubahan pada putrinya. Sedikit demi sedikit diawali dari bentuk baju boneka.
***
Raihaanun berakting dengan apik sebagai May. Ia menampilkan sosok May yang awalnya tanpa emosi sebagai robot, sebelum kemudian terjadi sesuatu padanya. Dinamika emosinya terlihat di sini, bagaimana ia menyikapi dunia luar, dan juga hubungannya dengan ayahnya.
Selintas fisim Lukman Sardi memang kurang pas sebagai petinju, namun ia menunjukkan performa yang juga apik sebagai petinju gaek yang tetap bertaji. Luapan emosinya saat menjadi petinju adalah pelampiasannya atas rasa bersalahnya sebagai seorang ayah yang gagal menjaga putrinya.
Cerita yang menarik dengan pesan yang menyentuh, dengan akting pemain yang memikat dan juga visual yang artistik. Kehadiran si pesulap yang diperankan Ario Bayu sekilas seperti dunia surealis, antara nyata dan tidak. Tapi inilah yang makin membuat film makin unik.
Sisi yang napak di bumi dalam film ini kebalikannya adalah sosok pengantar boneka yang diperankan Verdi Solaiman. Ialah sosok yang paling membumi di sini sehingga penonton diyakinkan cerita dalam film ini adalah realistis.
Film ini dibesut Ravi Bharwani. Dalam FFI 2019 film ini meraih 9 nominasi dan Raihaanun berhasil raih piala Citra untuk kategori pemeran utama wanita terbaik. Film juga melalang buana ke festival mancanegara, di antaranya di Cambodia International Film Festival dan Bengaluru International Film Festival.
Gambar dari IMDb
Dewipuspasari's Weblog 