Opal Menghilang dan Hujan yang Lama
Hari ini aku tak tenang. Opal menghilang. Biasanya aku tak cemas karena Opal adalah tipe kucing petualang. Tapi ia lagi tak sehat. Semalam ia kukurung ke kandang. Aku takjub ketika ia lepas.
Kemarin Opal kubawa ke klinik. Kami pulang pergi menuju klinik diiringi gerimis. Rupanya Opal sakit. Kupikir ia muntah-muntah karena salah makan minum atau perutnya tak enak, rupanya lain. Opal punya luka tersembunyi. Itulah yang membuatnya muntah dan sakit.
Opal memakai collar. Tujuannya agar lukanya tak dijilat. Ia kemarin tidur di lantai kamar. Tapi ketika ku hendak tidur, kupindahkan ia di kandang.
Kandang itu punya dua pintu. Slotnya dua-duanya udah terkunci, kuganjal atasnya dengan kardus.
Oleh karenanya aku takjub ketika ia lolos dari kandang. Dengan collar juga. Ajaibnya pintunya tak terbuka, ia masih posisinya terkunci sedia kala.
Aku seharian sibuk mencarinya. Ke loteng, ke lorong, dan kucek di tiap sudut halaman. Di rumah dan halaman tak ada. Di gang depan rumah juga tak ada jejaknya.
Aku ingin berkeliling ke tiap rumah tetangga, tapi hujan turun begitu deras dan lama.
Cepat pulang ya Opal, biar kamu bisa dirawat.