Ketika Hercule Poirot Sibak Misteri Pembunuhan di Nil di “Death on The Nile”
Bukan Hercule Poirot apabila ia tidak mampu memecahkan kasus yang pelik. Setelah berhasil menemukan dalang pembunuhan di kereta api Orient Express, ia kemudian mencoba menemukan siapakah otak di balik pembunuhan rumit yang terjadi di Nil. Kisah ini tersaji dalam film “Death on The Nile”.
Ini merupakan film kedua Hercule Poirot yang dilayarlebarkan setelah “Murder on the Orient Express”. Namun jika melihat keseluruhan franchise Hercule Poirot maka film ini merupakan remake, karena film perdananya dengan kisah yang sama sudah pernah ada tahun 1978.
Sutradara dan pemeran Hercule masih sama yakni Kenneth Branagh (“Hamlet”, “Thor”, “Belfast”). Salah satu karakter yang kembali muncul di sini adalah Bouc, yang juga kembali diperankan oleh Tom Bateman.
Sebelum menuju ke cerita inti, penonton disuguhi kisah awal mula Hercule Poirot memelihara kumis panjangnya yang ikonik. Rupanya ada kejadian pada masa Perang Dunia I di mana Hercule Poirot ikut bergabung di sana menjadi salah satu prajurit.
Menuju cerita inti, Hercule nampak sedang berada di sebuah klub. Ia menikmati sajian musik blues dari Salome Otterbourne (Sophie Okonedo). Ia juga memperhatikan pasangan kekasih Jackie (Emma Mackey) dan Simon Doyle (Armie Hammer), yang kemudian Jackie mengajak sahabatnya, Linnet (Gal Gadot) berkenalan dengan tunangannya.
Rupanya ketika sedang berlibur di Mesir, ia kembali berjumpa dengan Bouch yang ditemuinya di Orient Express. Ia mengajaknya berlibur bersama rombongannya, yang rupanya adalah rombongan pasangan suami istri Simon dan Linnet.
Hercule menduga terjadi drama besar sehingga Simon beralih dari tunangannya dan memilih menikah dengan Linnet yang merupakan pewaris kekayaan bernilai trilyunan.
Linnet meminta Hercule ikut rombongannya karena Jackie terus membuntuti acara bulan madu mereka. Lantas siapakah yang terbunuh? Dan siapakah pelakunya?
Ada beberapa novel Agatha Christie tentang Hercule Poirot yang kukoleksi, salah satunya adalah buku tentang misteri pembunuhan di Nil ini. Namun karena sudah lama sekali aku membacanya, aku juga sudah lupa dengan ceritanya. Sehingga ketika menyaksikan film ini, aku jadi penonton awam yang ikut menebak-nebak apa yang akan terjadi dan siapakah pembunuhnya?
Dibandingkan misteri Hercule Poirot lainnya, dalang pembunuh di kasus ini relatif lebih mudah ditebak. Petunjuknya lebih banyak meski coba disamarkan di sana-sini. Tapi tetap saja proses menuju pemecahan kasus ini menarik diikuti, cukup menegangkan.
Film “Death on The Nile” ini memiliki banyak hal yang membuatnya menarik untuk disimak. Agak disayangkan ketika jatah film ini tidak begitu banyak.
Jajaran pemeran dalam film ini sudah mengundang penasaran. Ada Gal Gadot, Armie Hammer, Kenneth Branagh, Letitia Wright, Annette Bening, Russell Brand, dan Rose Leslie. Interaksi antar pemain dan dialog-dialognya nyaman dinikmati.
Desain set, CGI, dan sinematografinya sungguh memanjakan mata. Bagi yang bermimpi suatu ketika berlibur ke Mesir, maka adegan-adegan ketika mereka mengunjungi Kuil Ramses II di Abu Simbel terasa menakjubkan. Begitu megah, namun juga terkesan mistis karena terasa sunyi.
Musik yang ditampilkan oleh Salome dan tarian-tarian yang dilakukan oleh Doyle-Jackie, serta kostum-kostum para pemain perempuan juga mengagumkan.
Menurutku film kedua Hercule Poirot ini secara keseluruhan lebih bagus daripada film pertamanya, meski tidak begitu wow. Skor: 7.4/10. Oh iya film ini masih tayang di beberapa bioskop.
Sumber gambar: IMDb dan CNN