Surti dan Tiga Sawunggaling-nya Goenawan Mohamad
Novel berjudul “Surti + Tiga Sawunggaling” Ini merupakan novel pertama Goenawan Mohamad yang dikembangkan dari lakon yang ditulisnya pada tahun 2010. Latar cerita novel ini pada Juli 1947 ketika Belanda meluncurkan agresi militer.
Meski disebut novel, bentuknya mirip dengan puisi, mungkin karena ia menggunakan rata kiri sehingga mirip bait-bait puisi. Namun tak semuanya berima.
Cerita novel ini sedih tentang istri bernama Surti yang baru kehilangan anak perempuannya bernama Niken. Suaminya yang akrab disapa Bung Jen kemudian juga sering menghilang dan jarang pulang.
Ia melipur lara dengan membatik. Ia buat motif Sawunggaling. Ada yang menyebutnya burung surga ada juga yang menyebutnya perpaduan sawung alias ayam jantan dan galing yaitu merak jantan.
Ia membuat tiga Sawunggaling, Anjani, Baira, dan Cawir. Mereka ibarat anak-anaknya pengganti Niken.
Entah mimpi atau nyata setiap malam motif burung itu menjadi nyata. Dan mereka mengawasi suaminya. Ketika pagi Sawunggaling kembali menjadi motif batik, yang ia gambar dan warnai dengan sungguh-sungguh. Hingga suatu ketika ia tak tahu dan merasa sulit membedakan alam mimpi dan kenyataan.
***
Novel ini lekat dengan batik. Motif Sawunggaling sendiri dikenal sebagai motif khas batik asal Surabaya. Di Surabaya juga ada sosok seperti si Pitung yang bernama Sawunggaling. Seorang pemuda yang gagah berani melawan Belanda.
Dalam 103 halaman pembaca disuguhi cerita yang unik tentang hubungan Surti dan tiga motif batiknya. Cerita yang surealis, di mana batas mimpi dan nyata itu tipis.
Sosok suami Surti hingga di akhir tetap misteri, seperti halnya Surti yang juga menyimpan hubungan misterius dengan tiga sawunggalingnya.
Di halaman akhir ada detail istilah batik, dari klowongan, nembok, ngeyel, gawangan, dan isen-isen. Novel ini memang lekat dengan batik.
GM, lewat tulisannya, unik dan khas. seakan tak membuat pembaca merasa puas, dan selalu ingin mengulang, memeras makna atau yang menyenangkan lainnya dalam tiap bab, kalimat, bahkan frasa
Setuju, bagus. Di sini kayak tidak ada batas antara surealis dan dunia nyata.
Mbak apakah bukunya ada di Gramedia?saya tertarik untuk membaca.
Aku beli waktu Gramedia online promo. Kayaknya bukunya masih ada.