Gaya Hidup Halal dan Potensinya Bagi Perekonomian Nasional

Halal
Gaya hidup halal semakin populer di Indonesia. Halal kini bukan hanya sebagai lifestyle, namun juga mempengaruhi perekonomian dan industri dalam negeri.

Indonesia adalah salah satu pangsa halal terbesar nomor dua di dunia. Hal ini salah satunya dikarenakan Indonesia memiliki penganut agama Islam yang besar. Dengan potensinya yang besar ini maka diharapkan Indonesia bukan hanya jadi pasar produk-produk halal, namun juga produsen produk halal.

Obrolan tentang gaya hidup halal, pentingnya produk halal, sertifikasi halal, dan potensinya bagi perekonomian dalam negeri ini terjadi dalam webinar yang diadakan Danone Indonesia berkolaborasi dengan CNN Indonesia pada Rabu, 20 April 2022. Tema webinar kali ini adalah “Gaya Hidup Halal Fondasi Indonesia Sehat dan Kuat”.

Para narasumber adalah Vice Chairwoman Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Jetti Rosila Hadi, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Dr. Muhammad Aqil Irham, M.Si, dan Kepala Urusan Hukum (Head of Regulatory Affairs) Danone Indonesia.

Apa itu halal?
Dalam paparan pertama oleh Jetti Rosila dijelaskan apa itu halal dan thayyib. Hal ini tercantum dalam surat Al-Baqarah 168.

Halal
Halal berarti istilah dalam hukum Islam yang mengacu pada obyek atau tindakan apapun yang diizinkan untuk dipergunakan, dikonsumsi, atau dilakukan. Sedangkan thayyib adalah baik, bersih, sehat, dan aman untuk dikonsumsi, serta menyehatkan dan berkualitas. Kedua hal ini berkaitan dan berjalan seiringan. Gaya hidup halal ini bisa diterapkan sehari-hari dari sejak ia bangun tidur hingga kemudian tidur lagi.

Halal sendiri menurut beberapa tokoh sebagai berikut. Yang pertama “Halal is rahmatan lil alamin” – K.H. Ma’ruf Amin (Wakil Presiden dan mantan Dewan MUI). Kedua, “Lawful, healthy food, safety food” – Prof. Dr. Sinau Dahlan (pendiri Halal Science Center di Universitas Chulalonkorn); “Lifestyle branding” – Alexander Chernev (Professor of marketing atau the Kellog School of Management, Universitas Northwestern), dan “Halal is a brand” – Jonathan A.J. Wilson (Branding expert, writer of Halal Branding).

WHO sendiri juga selaras dengan UU Pangan juga merekomendasikan untuk tidak menyantap hewan liar, makan makanan yang sehat dan aman, menjauhi rokok, dan tidak mengonsumsi alkohol.

Halal sendiri saat ini mencakup 10 sektor. Kesepuluh sektor itu adalah makanan, kosmetik, kesehatan, farmasi, media dan hiburan, seni dan budaya, pakaian, finansial, dan pariwisata. Saat ini pemerintah Indonesia baru berfokus mengembangkan pasar halal di bidang makanan dan pakaian (modest fashion).

Halal

Halal
Berdasarkan laporan Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 yang dibuat antara Bank Indonesia, DinarStandard, dan IHLC, makanan halal adalah nomor satu yang berpotensi meningkatkan perekonomian. Disusul dengan ekonomi syariah, media, pakaian, farmasi, kosmetik, dan pariwisata. Potensi makanan sungguh legit yakni $135 Billion.

Tiga peluang utama untuk meningkatkan potensi produk dan jasa halal yakni dengan meningkatkan ekspor, substitusi impor, dan pertumbuhan investasi asing. Ada sekian milyaran dollar yang telah berinvestasi di sektor-sektor ekonomi halal di Indonesia pada tahun 2020.

Halal sendiri bukan hanya produk, tapi juga berkaitan dengan rantai produksi dari pemilihan material/bahan hingga gudang dan distribusi produk. Di Indonesia sudah ada sertifikasi halal yang menjadi faktor penting konsumen dalam meningkatkan kepercayaan dan memberikan rasa aman saat menggunakan produk tersebut.

Halal

Sertifikasi halal ini memberikan sejumlah manfaat bagi pelaku usaha juga konsumen produk menurut Muhammad Aqil. Manfaatnya produsen memiliki keunikan dalam penjualan yang mengedepankan sesuatu yang berbeda pada produk, meningkatkan kepercayaan bagi konsumen, dan dapat masuk ke pasar halal global.

Masyarakat sendiri akan merasa nyaman, aman, dan juga mendapat kepastian ketersediaan produk halal dalam mengonsumsinya. Bagi pelaku usaha, akan ada nilai tambah, meningkatkan daya saing, meningkatkan citra dan reputasi, serta memenuhi standar.


BPJPH mendorong Indonesia sebagai produser halal dunia dengan digitalisasi dan integrasi sistem layanan jaminan produk halal. Biayanya saat ini terjangkau dan waktu pengurusan lebih cepat.


Danone Indonesia sendiri juga berkomitmen dengan produk halal. Mereka telah melaksanakan aktivitas halal dari hulu ke hilir. Setiap ada produk baru diperiksa dan dijamin kehalalannya, baru dirilis. 

Halal
Menurut Prima Sehanputri, ada enam proses halal untuk produk Danone Indonesia. Diawali dengan pemilihan material, pemeriksaan material ketika datang (nama material, nama produsen, dan negara produsen), proses produksi yang bebas kontaminasi haram, pencucian fasilitas peluncuran produk baru yang tersertifikasi halal, serta penanganan dan penyimpanan produk termasuk distribusi/transportasi produk yang bebas kontaminasi haram dan najis. #DanoneIndonesia sejak dulu telah menerapkan #gayahiduphalal untuk semua produknya.

Untuk meningkatkan potensi produk halal maka dilakukan kerja sama berbagai pihak. Di antaranya ada Halal Expo, training Halal dan inhouse Halal dengan KAHI, edukasi terkait halal dengan BPJPH dan LPPOM MUI, dan kunjungan BPJPH ke pabrik Danone.

Halal Danone Indonesia
Besar harapan Indonesia menjadi pusat produsen produk halal karena perekonomian Indonesia bakal meningkat. Jangan hanya menjadi pasar produk halal dari negara lainnya.

Gambar cover dari web readers

Iklan

~ oleh dewipuspasari pada April 24, 2022.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: