Edukasi HKSR Juga Penting Bagi Penyandang Disabilitas dan OYPMK
Apakah kalian senang mendengar talkshow via radio? Dulu aku setiap hari mendengar radio ketika radio masih bergabung dalam tape, tapi kini semakin jarang. Rupanya radio kemudian juga mengikuti perkembangan jaman. Kita bisa mendengar radio asal terkoneksi internet. Stasiun radio juga memiliki akun di YouTube, seperti kantor berita radio (KBR). Mereka punya program Talkshow Ruang Publik KBR dengan tema menarik dan informatif. Seperti apa isi talkshow minggu ini?
Talkshow Ruang Publik KBR minggu ini memiliki isu yang penting bagi remaja. Temanya “Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) bagi OYPMK dan Remaja Disabilitas”. OYPMK merupakan singkatan dari orang yang pernah mengalami kusta. Acara ini diadakan secara live di Youtube pada Rabu (25/5), pukul 09.00-10.00 WIB dengan tiga narasumber yang semuanya perempuan. Ketiganya adalah Nona Ruhel Yabloy, Project Officer HKSR, NMR Indonesia; Westiani Agustin, Founder Biyung Indonesia; dan Wilehimina Ice Remaja, Champion Program HKSR. Acara dipandu oleh Rizal Wijaya.
Berbicara tentang kesehatan seksual dan reproduksi di Indonesia masih dianggap tabu. Padahal pendidikan tentang hal tersebut penting bagi remaja agar mereka paham dan mengenal tubuhnya serta dapat memahami perubahan tubuhnya ketika ia sudah mengalami pubertas, seperti haid dan lainnya. Selain itu fungsi pendidikan HKSR agar para remaja dapat melindungi dirinya, dan dapat bersuara apabila mendapat ancaman kekerasan atau pelecehan seksual.
Masa pubertas itu masa yang membingungkan bagi remaja. Ada gejolak emosi dari pengaruh hormon dan lainnya. Oleh karenanya pendidikan HKSR ini penting bagi remaja. Dan akan menjadi tantangan tersendiri untuk menjelaskannya pada remaja disabilitas dan OYPMK. Orang tua dan guru sendiri adakalanya menganggap pengetahuan seputar kesehatan seksual dan reproduksi (KSR) ini dapat diketahui sendiri nantinya oleh para remaja. Padahal informasi yang salah bisa berbahaya bagi para remaja. Misalnya cara menggunakan pembalut agar tetap sehat.
Westiani dari Biyung Indonesia menjelaskan tentang program menstruasi sehat serta cara mengurangi sampah pembalut dengan menggunakan pembalut dari kain. Program menstruasi sehat juga termasuk membagikan pembalut gratis ke para perempuan rentan yang tidak mendapatkan akses informasi.
Ice bercerita jika ia mendapat edukasi tentang menstruasi sebelum mendapatkan menstruasi pertamanya, yakni sekitar 13 tahun. Teman-teman disabilitas di sekolahnya juga sama sehingga mereka paham akan perubahan tubuhnya.
Menurut Nona, edukasi HKSR perlu dijelaskan dini, sekitar usia empat tahun. Mereka dikenalkan akan organ tubuh, misalnya siapa saja yang boleh menyentuh dan lainnya. Orang tua juga bisa menjelaskan tentang cara membangun relasi dengan lawan jenis, apakah anaknya siap, dampaknya dan lainnya. Hal yang serupa juga perlu diajarkan ke para remaja penyandang disabilitas dan OYPMK.
Wah ilmu baru yang penting nih dari mendengarkan radio via YouTube. KBR sering mengadakan talkshow dan konten lainnya yang positif dan bermanfaat, jadi kalian bisa aktif berpartisipasi setiap kali KBR mengadakan acara.
Gambar dari Yayasan Lentera Anak dan Mitra Wacana