Nero Manis
Nero almarhum punya cucu. Ia adalah anak Cindil. Anaknya kembar dan warnanya oren, yang satu Nero Nakal karena lincah dan adiknya bernama Nero Manis.
Aku sayang kepada kedua Nero ini. Si Nero Nakal meski namanya ada kata ‘nakalnya’, sebenarnya ia begitu manja. Ia suka sekali dipangku. Ia juga suka memeluk bahuku lalu dielus-elus punggungnya.
Sedangkan si Nero Manis punya mata yang sendu. Waktu kecil, Cindil kurang perhatian membersihkan mata anaknya sehingga kelopak matanya terangkat. Ini membuat wajahnya selalu nampak sedih dan sendu.
Aku selalu tak tega terhadap Nero Manis. Jika ia ada di depanku maka kuupayakan ia dapat makanan dan tak direbut. Ia pernah dikejar-kejar oleh kucing Pong yang mengiranya kucing cewek. Dasar si Pong, dia otaknya di perutnya.
Betewe waktu ia masih kecil, kupikir si Nero Manis juga cewek wkwkwk. Padahal sudah jelas ada sesuatu di tubuhnya yang membedakannya dengan kucing cewek. Habisnya si Nero Manis itu sungguh manis.