Ketika Sihir Diperlukan untuk Lawan Superman
Sebenarnya aku lebih suka cerita superhero DC Comics daripada Marvel untuk versi komik dan animasinya. Namun, aku tetap menyaksikan kedua superhero ini dalam versi film layar lebar. Masing-masing punya poin plus dan minusnya. Nah pas event Big Bad Wolf daring aku menemukan arc Injustice.
Ini salah satu arc favoritku. Dulu aku nonton animasinya yang sebenarnya merupakan potongan-potongan gambar dari video gim Injustice.
Oh iya cerita Injustice ini ibarat civil war dari MCU hanya lebih parah dan lebih suram. Banyak banget superhero yang tewas, dari Green Arrow, Black Cannary, dan lainnya di tangan Superman.
Lho kok Superman jadi jahat? Ya, di dunia paralel Superman menjadi diktator setelah Lois Land yang tengah hamil dibunuh oleh Joker. Ia mengamuk. Joker dibunuh dengan sadis disaksikan oleh Batman.
Ia kemudian menjadi tiran dan hitam putih banget. Justice League jadi terbelah. Batman ingin menyadarkan sahabatnya, tapi ia kemudian menjadi musuhnya. Kemudian superhero dan pihak musuh terbagi menjadi dua. Harley Quinn memihak Batman. Sedangkan Sinestro memihak Superman.
Nah aku akan bahas yang ada di tahun ketiga Injustuce volume pertama. Pada tahun ketiga ini Batman akhirnya sembuh setelah badannya remuk diserang Superman. Ia masih sembunyi ditemani Alfred yang setia.
Sementara itu John Constantine mulai bergerilya. Jika kekuatan superhero tak sanggup, maka siapa tahu sihir bisa melakukannya. Maka ia pun kemudian merekrut mereka yang ahli di bidang sihir, dari Doctor Fate, Jason Blood, Deadman, Ragman, dan Zatanna. Namun ada sosok penyihir yang sangat kuat di kubu Superman.
Komik ini menarik karena pada tahun ketiga ini melibatkan banyak penyihir. Kekuatan supranatural mereka juga unik-unik, ada yang teleportasi, menciptakan ilusi, hingga mengikat perjanjian dengan demon.
Tapi banyak banget kehilangan superhero terutama dari tim John Constantine dan Batman. Dan sedihnya mereka tak bisa berbuat apa-apa karena dari segi kekuatan fisik maupun sihir mereka kalah telak dengan pihak musuh.
Gambarnya lebih enak dinikmati di sini. Berbeda dengan komik sebelumnya tentang JSA yang dialognya sulit dibaca dan narasinya agak lompat-lompat.
Oh iya di tahun ketiga ini ada sosok Doctor Fate. Di sini ia punya dialog-dialog yang khas dan kadang-kadang bikin kesal. Tapi yang lucu ketika ada superhero yang terluka ia tak bisa apa-apa karena ia memang bukan dokter. Yang lainnya pun kemudian mempermasalahkan namanya. Constantine juga suka meledek kostum Batman yang menurutnya lucu untuk dipakai orang dewasa.