Puss in Boots: The Last Wish Menghibur dan Menyenangkan
Banyak yang pesimis terhadap film sekuel karena biasanya kualitasnya lebih buruk dari film pertamanya. Namun ini tidak berlaku untuk Puss in Boots 2 alias Puss in Boots: The Last Wish. Kualitas dan cerita filmnya jauh di atas ekspektasiku. Aku sebagai penonton benar-benar terhibur dan bersenang-senang dengan aksi petualangan baru Puss kali ini.
Film ini sudah lama kutonton. Waktu itu nonton di Local Cinema Fatmawati, hitung-hitung sekalian menikmati pengalaman dan sensasi menonton di bioskop baru tersebut.
Dalam film sekuelnya, dikisahkan si Puss telah beberapa kali di ujung maut. Konon kucing punya sembilan nyawa dan si Puss sudah menghabiskan delapan nyawanya. Kini ia telah menua dan mulai kurang gesit. Si dokter memintanya untuk berhenti bertualang dan mengusulkan tinggal bersama Mama Luna, si penyayang kucing. Puss masih ragu. Tapi ketika datang serigala menantangnya, ia tahu ia bakal kalah dan kemudian kabur.
Si Puss memutuskan untuk menjadi kucing peliharaan Mama Luna bersama kucing-kucing lainnya. Tapi ketika ia mendengar ada peta harta karun untuk mewujudkan segala keinginan, ia tahu harapan itu ada.
Bersama rekan barunya, anjing bernama Perrito, keduanya pun bertualang mencarinya, tapi ada banyak tantangan. Ancaman juga datang dari Kitty Softpaw, yang kali ini tak lagi mempercayainya.
Cerita yang Menyenangkan dan Kualitas Gambar yang Memikat
Ceritanya fresh dan menghibur. Ada banyak karakter fantasi di sini yang berhasil meramaikan cerita. Beberapa di antaranya pernah muncul di Shrek. Ada tiga beruang, Ethical Bug yang merupakan parodi dari Talking Cricket, dan Pinocchio.
Ada banyak kejutan di dalam cerita ini. Seperti kondisi hutan ajaib yang tak seperti bayangan mereka, musuh mereka yang punya benda-benda ajaib, dan rahasia dari keinginan Goldilocks.
Kualitas animasinya juga makin halus dan detail.Bulu kucing dan beruangnya nampak fluffy. Warna-warnanya mencolok tapi tetap nyaman di mata. Nuansa negeri fantasinya juga terasa. Musiknya juga pas dalam mendramatisir suasana di berbagai adegan.
Dialognya sendiri agak nakal. Beberapa adegan juga agak brutal, sehingga anak-anak sebaiknya ditemani orangtua ketika menyaksikannya.
Sebuah animasi yang pantas untuk masuk dalam nominasi Oscar. Puss in Boots: The Last Wish bersaing dengan lawan-lawan yang berat. Ada Guillermo del Toro’s Pinocchio, Turning Red, Sea Beasts, dan Marcel the Shell with Shoes On. Jagoanku sendiri Pinocchio, tapi Turning Red dan Puss in Boots 2 tak kalah menawan.
Pengisi suaranya di film produksi DreamWorks Animation ini masih sama. Ada Antonio Banderas dan Salma Hayek sebagai Puss dan Kitty. Lainnya ada Harvey Guillén, Florence Pugh, Olivia Colman, dan Ray Winstone.
Sebuah film animasi yang menyenangkan dan mengajak penontonnya bersenang-senang, menikmati petualangan mereka. Skor: 8/10.
Gambar: DreamWorks Animation
Jadi pengen nonton yang 1 dan 2 kak.
Iya bagus keduanya, tapi yang sekuel malah lebih bagus daripada film pertamanya.