The Last of Us Episode 6 yang Mellow
Menyaksikan kelanjutan The Last of Us terasa mengharukan. Pada episode 6 ini, Joel nampak kelelahan secara mental dan fisik. Namun ia tahu janji adalah janji. Ia berjanji untuk menjaga Ellie dan mengantarnya ke Fireflies.
Latar waktu episode 6 ini adalah tiga bulan pasca meninggalnya kakak beradik Henry dan Sam. Mereka berjalan kaki menuju barat dan kemudian tiba di sekitar Jackson, Wyoming. Hingga bak mimpi Joel akhirnya bisa berjumpa dengan adiknya, Tommy
Keduanya bereuni. Joel berkata kepada adiknya, mentalnya mulai melemah. Ia tak yakin bisa menjaga Ellie. Ia berharap adiknya bisa menggantikannya. Namun, Tommy sudah menikah dan sedang menunggu istrinya melahirkan.
Tempat yang damai. Kebutuhan makanan pun cukup. Lantas kenapa mereka tidak tinggal di pemukiman tersebut?
Tapi janji tetap janji.
Cerita dalam episode 6 ini terasa mellow. Joel nampak tua dan lelah. Usianya tak lagi muda, mungkin di atas 50 tahunan.
Melihat pertemuannya dengan Tommy, rasanya ikut terharu. Hubungan keduanya sangat erat. Sehingga ketika Joel tak lagi mendapat kabar tentang adiknya, ia sangat cemas.
Tapi karakter dan prioritas seseorang bisa berubah. Tommy memang menyayangi kakaknya, tapi ia sudah punya keluarga. Joel tahu itu.
Sementara Ellie menutupi kerapuhannya dengan berkata dan bertingkah laku kasar. Ia nampak sangat sedih ketika ia mendengar percakapan Joel dan adiknya.
Menyaksikan episode ini aku jadi ikut merasa mellow. Aku merasa simpati dengan nasib yang dialami Joel. Ia telah kehilangan putri dan kekasihnya, orang-orang yang ditemuinya beberapa di antaranya meninggal. Itu bisa membuat mentalnya tertekan. Ia sepertinya takut perjalanan berikutnya tak akan membuatnya selamat. Dan ia mengkuatirkan nasib Ellie.
Dalam episode 6 ini ada banyak perjalanan. Joel dan Ellie telah berjalan kaki begitu jauh. Visualnya nampak begitu menawan. Demikian juga ketika keduanya berkuda menuju Colorado. Pemandangan perjalanan dengan kuda terasa sentimentil dengan suasana yang sepi.
Gambar milik HBO