Lovely Man, Kisah Manis Antara Ayah yang Berubah Jadi Waria dan Putrinya
Donny Damara pernah tampil mengejutkan dengan menjadi seorang waria dalam film berjudul Lovely Man. Berkat performa aktingnya yang apik tersebut, Donny berhasil meraih berbagai penghargaan, dari penghargaan dari Indonesian Movie Awards, piala Maya, piala Citra, hingga penghargaan dari Asian Film Awards. Seperti apa sih filmnya?
Film yang disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja ini berkisah tentang seorang remaja perempuan bernama Cahaya (Raihaanun) yang mencari ayahnya yang meninggalkan keluarganya belasan tahun silam. Ia nekat naik kereta dan kemudian mencari alamat ayahnya.
Ketika akhirnya ia berhasil berjumpa dengan Syaiful (Donny Damara), ia sangat terkejut. Pasalnya, ayahnya berubah menjadi sosok waria. Ia juga nampaknya tak senang berjumpa dengan putrinya. Pertemuan tersebut jauh dari harapan Cahaya.
Apabila kalian pernah menyaksikan trilogi Before dan film AADC 2, maka film yang dirilis tahun 2011 ini juga memiliki nuansa yang mirip-mirip. Bapak dan anak ini saling mengenali dan memahami lewat obrolan mereka yang dilakukan sambil berkeliling beberapa tempat, dari tempat Saipul alias Ipuy mangkal, warung nasi Padang, warung kelontong, jalanan Jakarta, pasar malam, kontrakan Saipul, hingga kendaraan umum.
Interaksi keduanya berjalan dinamis dengan tempo yang agak lambat. Saipul yang tak merasa nyaman dengan kehadiran putrinya yang sekonyong-konyong terus melontarkan celetukan dan pertanyaan yang kasar serta intimidatif. Hal ini ditanggapi dengan sabar oleh putrinya, hingga kemudian ia menyerah. Perkembangan hubungan keduanya terasa hangat dan menyentuh.
Keduanya masing-masing menyimpan rahasia dan masalah. Ipuy dikejar-kejar preman (Yayu Unru). Sedangkan Cahaya punya masalah yang membuatnya ingin menjauh sejenak dari ibunya. Ada beberapa nasihat sederhana yang menarik di sini disampaikan oleh Ipuy.
Performa para pemain di film ini patut diacungi jempol. Donny Damara nampak luwes memainkan peran sebagai ayah dan kemudian menjadi waria. Sedangkan Raihaanun membuat penonton percaya ia masih remaja dan nampak lugu. Ini duet kesekian antara pasangan suami istri Raihaanun dan Teddy Soeriaatmadja.
Dengan melihat film ini penonton bisa menyaksikan kondisi Jakarta dan transportasi umum kala itu. KRL masih sarat dengan penumpang yang naik di atas gerbong.
Hanya saya sebagai penonton agak bingung dengan orientasi waktu dan lokasi di sini. Cahaya sepertinya sampai di Jakarta pagi tapi kemudian sudah begitu malam tiba di kontrakan Saipul. Lalu jarak antara kontrakan dan tempat Ipuy mangkal awalnya dekat, tapi kemudian nampak Ipuy naik ojek dan keduanya lalu naik TransJakarta. Jadi agak bingung sih dengan rute mereka jalan-jalan, atau memang mereka memang sengaja jalan-jalan berkeliling Jakarta sambil mengobrol.
Film ini membuat trenyuh. Sebuah cerita yang menarik, memperlihatkan sisi lain kehidupan waria di Jakarta. Kalian bisa menyaksikannya di Netflix. Skor: 7.8/10.
Gambar milik Investasi Film Indonesia/Karuna Pictures