Balada Si Roy: Rendez-vous
Kemarin saat bersih-bersih lemari, aku menemukan buku ini, Balada Si Roy: Rendez-vous. Buku yang kubeli sudah lama. Aku pun kembali membacanya.
Ini merupakan buku ketiga dari serial Balada Si Roy. Ceritanya tentang si Roy yang pulang setelah berkelana karena tiba-tiba merasa cemas akan kondisi ibunya. Setiba di rumah, ia sedih melihat ibunya sakit dan gadis yang disukainya, Ani, telah menikah. Ia pun kembali bersekolah tapi di sekolah yang berbeda dengan sebelumnya.
Namun Roy tetaplah Roy. Ia kembali menjadi anak yang bandel. Ia mulai menggodai remaja perempuan dari sekolah lain lagi dan berkumpul dengan teman-temannya dulu. Ia penasaran dengan sabung ayam dan masih mencobai benda laknat.
Ceritanya sebenarnya jadi menjengkelkan jika dibaca kembali saat ini. Beda dengan membacanya ketika aku masih usia remaja, Roy dulu nampak keren dan cuek.
Di buku ketiga ini Roy terlihat egois, playboy, dan sikapnya agak keterlaluan ke para perempuan. Bahasanya agak melecehkan gitu sih menurutku. Namun sisi baiknya karakter Roy pun berkembang. Ia sadar akan beberapa kesalahannya dan mencoba berubah.
Ada banyak kutipan dan pusi yang menarik di tiap awal bab. Hal inilah yang masih bisa membuat buku ini menarik dibaca. Mungkin beda usia pembaca beda kesan yang diperoleh, ini yang kualami kini setelah membaca kembali Balada si Roy: Rendez-vous.