Ketika Kesulitan Menulis
Selama menyaksikan animasi pendek berjudul Who Are You? aku merasa tergelitik. Situasiku seperti yang dialami si tokoh dalam animasi tersebut mirip dengan sedang kualami belakangan ini. Aku sedang mengalami kesulitan menulis dalam waktu yang lama.
Dalam animasi tersebut, si tokoh adalah seorang penulis yang langsung sukses setelah merilis buku pertamanya. Bukunya laris manis, ia selalu diserbu penggemar dan berkehidupan seperti selebriti. Tapi kemudian masa-masa kayanya itu menguap.
Entah kenapa ia tak bisa kembali menulis padahal sebelumnya ia bisa melahirkan karya yang gemilang. Ia mencoba mengganti suasana, melakukan perjalanan, mencari ilham menulis, tapi semuanya seperti sia-sia. Kemampuan menulisnya itu seperti lenyap begitu saja.
Ia begitu frustasi dengan kondisinya. Satu-persatu fasilitas yang dulu dimilikinya pun diambil darinya. Tak ada lagi editor dan jurnalis yang memburunya. Para pembaca tak ada lagi yang penasaran dengan karyanya. Ia kembali ke titik nol.
Ia depresi dan mengasingkan diri.
Situasiku tak seburuk seperti dalam animasi tersebut. Namun, ada sesuatu yang sama kurasai. Aku seperti kehilangan minat menulis.
Ya aku masih bisa menulis. Tapi hanya menulis pendek-pendek seperti ini. Yang kutulis juga hal-hal yang ringan.
Ketika aku membaca artikelku yang panjang dan kulahirkan dari riset yang panjang, aku tertegun. Aku dulu bisa seperti itu, tapi kenapa kini aku merasa begitu kesulitan untuk memulainya.
Aku selalu seperti diburu-buru sesuatu. Pikiranku mudah terdistraksi, ingin menulis A tapi kemudian berubah menulis B. Alhasil kemudian aku menulis hanya di benakku, di dunia nyata lembaran itu masih kosong.
Ya, ada masanya seorang penulis di puncak masa jayanya, dan kemudian seperti tenggelam. Tapi ada juga mereka yang terus konsisten menghasikan karya yang gemilang. Mereka adalah orang-orang hebat dan pastinya digembleng dengan kedisiplinan dan dianugerahi kreativitas yang berlimpah.
Waktu tak bisa kuulang. Aku bersyukur masih bisa menulis meski pendek-pendek. Mungkin suatu ketika aku bisa kembali menulis panjang dari hasil riset dan menikmati prosesnya. Ah aku kangen masa-masa itu.
Terkait
~ oleh dewipuspasari pada Juli 30, 2024.
Ditulis dalam Diary Istri Upik
Tag: Ketika susah menulis
