Para Pekerja Semangat #1: Tukang Sol Sepatu dan Pemulung
Petang jelang matahari terbenam, masih ada tukang sol sepatu berkeliling menawarkan jasanya. Mukanya nampak kuyu dan lesu setelah bekerja seharian, namun ia masih pantang untuk beristirahat. Ketika ia melewati rumahku, kami saling bertatap mata. Ingin rasanya memanggilnya, memberi pekerjaan untuknya. Namun, sayang kesempatan itu lewat.Atau mungkin kubiarkan lewat begitu saja.
Pagi ini, pemulung dengan bak sampah dari rotan telah berkeliling. Bapak itu telah memasuki usia 50-an, namun badannya nampak tegap. Dengan cekatan, ia memilah-milah sampah, dan mengambili sampah botol dan sampah lainnya yang kiranya masih laku untuk dijual. Lagi-lagi pandangan mata kami saling bertumbukan. Kali ini aku tidak membiarkan kesempatan itu lewat. Dan ia menyambutnya dengan senyum damai dan mata berbinar.
Selamat bekerja Pak, tetap semangat mencari rizki yang halal.
foto: diambil dari edukasi.kompasiana.com
Merinding Puspa bacanya. Membayangkan senyumnya indah banget deh.
Iya Dan. Mereka itu gigih mencari nafkah, padahal nafkah mereka tidak tentu. Salut banget sama mereka. Terkadang pengin jadikan mereka karyawan. Yakin deh mereka itu ulet dan rajin.