Tales of Earthsea: Kisah Fantasi yang Kurang Rapi
Melihat poster dan trailer filmnya, saya menaruh harapan besar pada film produksi studio Ghibli ini. Adegan pembukanya menarik tentang perkelahian naga. Tapi alur ceritanya kesana kemari menyisakan banyak lubang.
Sebuah kapal tengah berada dalam ombak lautan yang tengah ganas. Penyihir dalam rombongan tersebut tidak kuasa menghentikan ombak yang makin liar tersebut, ia lupa mantra dan nama asli dari lautan. Selain ombak ganas yang membuat seisi kapal terpana adalah kehadiran naga. Sesuatu yang ada di luar dugaan. Bukan satu, ada dua. Kedua naga bertarung dan salah satunya kalah.
Sementara itu raja tengah menghadapi banyak permasalahan. Penyakit merajalela dan terjadi gagal panen. Menurut penasihat dan penyihir istana, hal ini disebabkan terjadi ketidakseimbangan alam. Hadirnya naga juga pertanda hal tersebut. Namun hal buruk bukan itu saja, Pangeran Arren menghilang. Saat raja merenung ia ditusuk oleh seseorang dan pedangnya dicuri. Penusuk itu adalah Pangeran Arren.
Dalam perjalanannya melarikan diri, Arren bertemu penyihir yang mendapat julukan SparrowHawk. Ia mengambil Arren sebagai muridnya karena ia tahu pedang Arren memiliki kemampuan sihir.
Mereka menyusuri daerah yang banyak ditinggalkan hingga tibalah keduanya di sebuah kota yang marak jual beli manusia sebagai budak. Arren yang ingin menyepi kembali merasa terteror dan dikejar-kejar perasaan bersalahnya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Arren, mengapa naga hadir, dan siapa pembuat kekacauan tersebut?
Ya, ada tiga hal utama dalam film tersebut. Namun alur ceritanya kemudian berfokus pada permasalahan Arren seolah-olah masalah yang membelit Arren itulah yang membuat kekacauan besar di negeri tersebut. Padahal itu hanya sekelumit. Tentang kehadiran dan legenda naga sedikit dibahas, begitu pula sumber kekacauan dan solusinya. Kalau penjahatnya dirujukkan pada sekelompok bandit rasanya kok kurang mantap sebagai musuh yang bisa mengacaukan banyak hal.
Gambar animasi ini indah dan memikat meski tidak secantik di Putri Kaguya ataupun Howl’s Moving Castle. Lagu-lagu dalam film ini juga mengalun indah.
Yang menjadi masalah adalah kurang linearnya antara masalah di awal dan penyelesaiannya. Saya merasa film ini kurang menjawab pertanyaan tersebut. di antara belasan film Ghibli yang telah saya tonton, film ini kurang detail dan komprehensif dari segi plot cerita.
Detail Film:
Judul : Tales of Earthsea
Sutradara : Goro Miyazaki
Produksi : Studio Ghibli
Genre : Fantasi, petualangan
Rating : 7,2/10