Bersama Nero
Aku memerhatikan Nero yang tertidur di dekatku. Kucingku ini nampak agak kurus, bulunya kumal dan agak kotor. Kasihan si Nero. Akhir-akhir ini aku jarang bercengkrama dengannya. Ia hanya datang dan pergi untuk urusan makan. Kini ia ada di dekatku.
Sejak si Mungil tak kunjung kembali, aku merasa ada sesuatu yang hilang. Aku merindukan si Mungil. Aku ingat betapa penyayangnya si Mungil. Ia dulu suka menghiburku. Mungkin Nero tahu aku memikirkan si Mungil. Sementara ia selalu ada dan aku sepertinya mengabaikannya.
Tidak Nero aku tidak mengabaikanmu. Kamu tetap kucingku yang kusayang. Masih ingat hari-hari hanya ada aku dan kamu, Nero. Kamu kucingku yang menginspirasiku. Aku selalu menyayangimu Nero.
Aku yang mengira Kamu menjauhiku Nero. Betapa susahnya aku mengelus-elus dirimu dan membersihkan tubuhmu. Inginnya kamu kumandikan, tapi kamu makin suka menunjukkan cakar.
Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 4 Oktober diperingati sebagai hari satwa sedunia. Aku menyayangimu dan satwa lainnya. Semoga bangsa manusia dan satwa makin harmonis, seperti aku dan kamu, Neroku.
Selamat tidur Nero. Hari ini di rumah saja Nero. Menikmati akhir pekan bersamaku.
Dewi penyayang satwa trnyta ya. Keren nama kucingnya, jantan kan kucingnya?
Nero kucing jantan, November ini umurnya 4 tahun. Sedang berupaya jadi pecinta satwa nih, meskipun tidak suka hewan seperti tikus, nyamuk, dan kecoa jika muncul di rumah.
Kasihan banyak satwa di hutan yang diburu dan dibunuh hanya demi perluasan lahan perkebunan.
Cari dong kucing buat kawan nero satu lagi mbak . Yang cewek gitu😁
Aku masih sedih kehilangan Mungil. Jadi malas nambah kucing lagi. Di halaman juga sudah ada dua kucing cewek.