Kucing-kucingku Mengurus, Kasihan
Kutitipkan ke pak satpam lingkungan rumah keempat kucingku. Nero, Mungil, Kecil, dan Kidut. Aku memberi pesan agar mereka diberi makan dua kali sehari dan air minumnya setiap beberapa hari diganti. Seminggu berlalu. Aku terkejut karena halaman rumah begitu kotor dan bau. Kedua kucingku menyambut, Kecil dan Kidut. Keduanya kotor dan kurus.
Aku langsung mengelus-elus keduanya dan memberinya makan. Aku terheran-heran wadah kaleng isi makanan kucing itu masih utuh. Seperti terakhir kali kutinggalkan. Dua kantung makanan kucing lainnya masing-masing 800 gram juga masih utuh. Hanya makanan kucing sachet yang merupakan makanan kucing basah yang sudah ludes. Waduh jangan-jangan memang pak satpam hanya memberikan makanan sachet itu yang jumlahnya tak banyak ke para kucing. Duh.
Halaman rumah bau dan kotor. Tanaman tidak disirami. Wadah minuman kucing juga tak diganti. Duh rasanya aku salah meminta tolong. Kali ini pekerjaannya benar-benar tidak sesuai harapanku. Aku sedih. Kasihan tanaman dan kucing-kucingku.
Mungkin aku kurang rinci memberikan detail pekerjaannya. Sebaiknya ia juga memberikan makanan kering ke kucing karena makanan basah jelas tak mengenyangkan. Dan sebagai penjaga yang baik sebaiknya ia juga mengganti minuman kucing, membuang sampah makanan kucing ke tempat sampah, dan menyirami tanaman.
Aku belum melihat Nero dan Mungil. Diam-diam aku cemas. Oh besoknya ketika aku menjemur pakaian, Mungil tiba, demikian juga Nero. Keduanya juga kurus. Aku memberikan mereka masing-masing ikan kembung. Duh kucingku maafkan aku membuat Kalian jadi kotor dan kurus. Lain kali akan kupilihkan pengurus yang lebih peduli ke Kalian apabila ku pergi ke luar kota.