Belum Bosan Berlibur Ke Yogyakarta

Bulan Desember tinggal hitungan hari. Sebentar lagi, setelah sibuk dengan pekerjaan kantor dan kuliah, aku bisa menikmati liburan akhir tahun. Liburan akhir tahun ini kemana ya enaknya? Kalau sesuai bujet dan tidak begitu jauh sih sekitaran Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Aku belum bosan liburan di sekitaran Yogyakarta. Pasalnya belum semua tempat wisata kujelajahi. Rasanya tiap tahun selalu ada tempat wisata yang baru dan membuat rasa penasaran mengaliri.

Akhir September silam aku juga menuju Yogyakarta. Di sana dengan waktu yang terbatas aku menjelajahi berbagai tempat wisata. Namun karena diburu waktu ada berbagai tempat yang terpaksa kubatalkan.

Oleh karena favoritku jika ke Yogyakarta adalah tentang budaya dan sejarah, maka aku menyematkan Candi Ijo dan Situs Ratu Boko ke urutan utama. Baru kemudian Tamansari, dan tempat wisata alam sebagai tempat berikutnya jika waktunya masih tersedia.

Candi Ijo memiliki pesona tersendiri dengan lokasinya yang di bukit tinggi. Ia merupakan kompleks percandian. Di bagian atas terdapat tiga candi pengiring dan satu candi utama yang besar. Lainnya yang terletak di bawah merupakan candi yang baru dipugar. Sepertinya bakal masih ada lagi candi-candi yang bakal ditemukan.

Candi ini disebut Candi Ijo karena lokasinya di Desa Ijo berdasarkan Prasasti Poh. Candi ini bercorak Hindu dengan lambang Siwa, seperti lingga dan yoni, serta arca Nandini, lembu kendaraan Siwa. Waktu itu aku ke sana pagi hari dan belum merasa puas. Inginnya ke sana lagi pada waktu jelang matahari terbenam.

Berikutnya tujuanku ke Situs Ratu Boko. Dulu aku kemalaman ke sini sehingga belum sempat untuk berkeliling. Oleh karena pada waktu itu bukan musim liburan aku bisa lebih santai berkeliling. Tapi tetap pusat atraksi di sini adalah gerbang atau gapura. Masih banyak yang berfoto-foto di sini.

Situs Ratu Boko diperkirakan dulunya adalah sebuah kerajaan. Oleh karena ada bagian-bagian seperti paseban tempat menghadap raja, keputren tempat puteri-puteri tinggal dan bersantai.

Tujuan berikutnya yaitu Taman Sari yang dalamnya terdapat masjid bawah tanah dan terdapat kolam pemandian bagi Sultan. Kemudian Bukit Paralayang Watu Gupit untuk melihat matahari terbenam dan keesokan harinya ke Gunung Nglanggeran yang merupakan gunung purba.

Ya, perjalanan wisata ke Yogyakarta menyenangkan. Apalagi jika naik motor karena jadi makin fleksibel. Tapi memang berasa masih kurang puas, karena masih banyak candi yang belum kukunjungi.

Selama di Yogyakarta aku menginap di OYO 417 Bama Guesthouse. Aku sengaja memilih penginapan tersebut selain harganya terjangkau, yaitu berkisar Rp 150 ribu juga lokasinya yang tidak begitu jauh dari kampus UGM.

Penginapan OYO 417 Bama walaupun tergolong murah juga nyaman. Desain eksteriornya keren. Lokasinya pinggir sungai dengan jembatan merah yang mentereng.

Di dalam kamar, fasilitasnya cukup lengkap. Ada teve kabel, air minum, kamar mandi di dalam dan AC. Untuk air panas bisa mengambil di dispenser di resepsionis.

Oleh karena aku traveler perempuan dan bepergian sering sendirian biasanya aku lebih was-was ketika memilih penginapan. Menurutku OYO 417 Bama Guesthouse Yogyakarta nyaman dan aman bagi traveler perempuan.

Akhir tahun ini aku juga ingin berliburan ke sekitaran Yogyakarta dan Jawa Tengah. Aku masih belum puas berliburan menyisiri pantai-pantai Gunung Kidul dan mengunjungi candi demi candi.

Nah seandainya aku mendapat voucher 70% dari OYO Hotels Indonesia, aku ingin kembali berlibur ke sekitaran Yogyakarta. Aku bakal mencari hotel di Yogyakarta yang nyaman dan dekat dengan candi-candi atau sekitaran pantai-pantai Gunung Kidul.

~ oleh dewipuspasari pada November 22, 2019.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: