Tergoda Nonton Serial “Elite”
Serial “Elite” yang dirilis sejak tahun 2018 memiliki banyak penggemar. Bahkan film serial asal Spanyol ini termasuk yang banyak penggemar. Hingga kini serial tentang kaum remaja kaya-raya ini memasuki musim ketiga, dan masih ada kelanjutannya.
Awalnya tidak bisa tidur, akhirnya cari-cari film di Netflik. Entau kenapa kemudian tertarik dan tergoda untuk menyaksikan film serial “Elite” ini.
Padahal akhir-akhir ini aku malas menyaksikan jenis film serial. Pasalnya, habis-habisin waktu, kuota internet, juga bikin malas bergerak.
Satu episode sendiri sekitar satu jam. Jika satu musim ada delapan episode maka totalnya aku perlu sekitar 24 jam untuk menyaksikan filmnya keseluruhan. Wah!
Tapi aku tertarik dan suka dengan karakter Nano dalam film ini. Ia abang dari pemeran utama Samuel, yang baru ke luar dari penjara dan lalu jatuh cinta dengan Marina, gadis yang juga disukai oleh si adik.
Entah kenapa ia masuk penjara. Yang bikin karakter ini menarik, ia digambarkan mau menyetrika seragam si adik, memasak burger, dan juga bisa jadi DJ, sepertinya ia bisa melakukan apa saja
Tentang apa sih “Elite”?
Sebenarnya ia tak jauh-jauh dari serial “Beverly Hill” dan “Gossip Girl”. Digambarkan ada sekolah menengah atas yang murid-muridnya dari kalangan atas. Suatu ketika ada tiga murid baru, Samuel, Nadia, dan Christian. Mereka dari keluarga sederhana dan mendapatkan beasiswa karena sekolah mereka tak bisa lagi dipakai.
Samuel adalah remaja pintar yang pemalu dan pendiam. Ia bekerja di restoran seusai jam sekolah. Sementara Christian sebaliknya. Ia menganggap sekolah ini sebagai tempatnya untuk menjalin hubungan dan menambah jaringan dengan orang kaya. Ia malas belajar dan inginnya bersenang-senang.
Satu lagi adalah Nadia. Ia diceritakan berasal dari Palestina. Ia konservatif, menggunakan jilbab, dan rajin belajar. Sepulang sekolah ia menjaga toko keluarganya sebagai kasir dan ia sangat takut dengan ayahnya.
Ceritanya menggunakan alur maju dan mundur. Di awal film Samuel nampak kebingungan dengan darah di tangannya. Lalu ia pun diinterogasi. Ia nampak linglung. Sepertinya ada keterkaitan dengan sekolah barunya.
Ketiga remaja tersebut tak disukai karena dianggap bukan golongan mereka, miskin, dan juga konservatif. Lu membenci Nadia karena ia pesaing kuatnya untuk memerebutkan tiket hadiah berkuliah ke luar negeri.
Christian juga dianggap bodoh oleh mereka, sedangkan Samuel dianggap kriminal sama seperti kakaknya. Namun secara perlahan-lahan mereka mampu beradaptasi dan menjalin pertemanan.
Marina, adik Guzman, sangat berbeda dengan kakaknya yang angkuh. Ia ramah dan kemudian menjalin pertemanan dengan Nadia dan Samu.
Christian yang rupanya menggunakan narkoba lalu berteman dengan Andez yang tertekan dengan banyak tuntutan prestasi dari ayahnya. Andez rupanya juga memiliki rahasia gelap.
Si Christian yang naksir berat dengan Carla, si gadis cantik kaya raya, rupanya tak bertepuk sebelah tangan. Tapi Christian tak tahu apa yang direncanakan oleh Carla dan Polo, kekasihnya.
Sementara Lucrecia alias Lu meminta kekasihnya, Guzman, mendekati Nadia. Ia ingin melihat Nadia yang dingin jatuh hati dengan kekasihnya dan mempermalukannya.
Di bagian kisah lainnya ada Marina yang mulai tertarik dengan Nano karena ia berbeda dengan pria-pria yang ada di sekelilingnya. Ia sendiri juga nyaman bersama Samu, sehingga ia pun dihadapkan dilema. Marina juga memiliki masa lalu kelam.
Kehidupan satu-persatu dari mereka kemudian terjalin dan memiliki benang merah. Konflik makin intens ketika kemudian ada satu dari mereka yang terbunuh, ada satu atau kawanan pembunuh di antara mereka, tapi apa motifnya?
Aku baru menonton tiga episode sih. Utangnya masih banyak hahaha. Dengar-dengar masih ada dua musim lagi, walah panjangnya.
Cerita “Elite” ini memang menarik karena ada unsur muslim dan juga kepingan misteri. Setiap orang di sini bisa jadi pelaku pembunuhan yang disebutkan di awal film ini.
Tapi film ini lebih cocok untuk 21 tahun ke atas. Pasalnya ada banyak adegan dewasa, juga isu semacam hubungan sejenis dan lainnya yang menurutku terlalu berlebihan untuk anak SMA.
Para pemerannya rata-rata ganteng dan cantik. Oh iya ada dua pemeran di sini yang kemudian juga berperan di film serial “Money Heist” yang juga tayang di Netflix. Ia adalah pemeran Nano dan Marina yaitu Jaime Lorente dan Maria Pedraza.
Bukan jenis serial yang wow, tapi lumayanlah untuk menghibur dan ditonton jika sedang gabut. Sayang serial Kiki dan Koko di Disney Plus sudah semua kutonton, aku nasih lebih suka film itu.
Gambar:Netlfix, Hola, tvguide
Lucunya di setiap film bulay jika ada yg digambarkan pakai hijab lama2 di film itu akn berkelakuan bebas spt ciuman dsb. Mereka cuma pakai itu buat simbol tapi terlihat sgt malas riset utk menerapkan realita sesungguhnya.
Mungkin krn bingung juga krn kl diterapin tokoh cewe nya jd ga bisa diapa2in di depan kamera 😂
Kayaknya nggak semua film ya. Nggak bisa digeneralisir. Aku baru lihat di Elite dan Cuties banyak menyorot tentang muslim tapi mungkin tak seperti gambaran yang diharapkan. Biasanya sekadar muncul untuk menunjukkan keberagaman, tapi perannya tak menonjol kayak di film Spiderman.
Iya sgt tergantung sutradaranya memang. Dari mana dia berasal dan bgmn risetnya. Utk TV Series sy blm nemu aja yg benar2 bisa menggambarkan. Hm.Cuties ya mbak thks infonya kpn2 lihat.
Menurutku yang cukup obyektif dan ‘adil’ dalam soal penggambaran agama itu film “Kingdom of Heaven”. Untuk film lainnya bisa jadi karena riset, motif/pesan tertentu, atau cerminan kejadian nyata di tempat tersebut, atau hal lainnya. Sekarang film-film rata-rata menunjukkan keberagaman, ada poin plus minusnya. Mungkin lain kali kutulis ya, tentang hal tersebut. Btw terima kasih Phebie atas opininya:)