Distraksi
Distraksi itu musuh dari konsentrasi. Ia ada di sekeliling kita, mencoba untuk memberikan riak-riak agar pikiran kita teralihkan.
Sungguh sulit melawan distraksi. Ia bisa muncul dari mana saja. Dari rekan kerja, dari lingkungan kerja, juga bisa dari diri kita sendiri. Yang terakhir inilah yang biasanya paling besar godaannya dan hanya diri kita yang bisa melawannya.
Distraksi dari luar sulit untuk dikontrol. Telpon kantor yang berdering, teman kantor yang mengajak mengobrol, ataupun lingkungan kerja yang hingar-bingar sulit untuk dikontrol. Cara terbaik ya menjauh misalkan dengan menggunakan headphone atau pergi menyepi ke tempat yang lebih sepi.
Tapi kontrol dirilah yang paling utama. Pertanyaan dari WAG yang tak penting, email yang tak urgensi, bisa dibiarkan dulu, tak harus dilirik. Demikian pula dengan aplikasi di gadget yang menggoda, keinginan untuk browsing dan bermedsos, bisa dihentikan dulu selama beberapa saat hingga pekerjaan kita tuntas.
Sepertinya mematikan atau menjauhkan hape bisa menjadi salah satu langkah yang efektif. Latihlah dengan tak menggunakan hape sama sekali selama 30 menit, lalu tingkatkanlah waktu itu hingga satu jam. Maka kemudian nikmatilah masa-masa tenang tanpa merasa ada sesuatu yang mendesak dan memburu-buru dari sesuatu di gadget tersebut.
Distraksi selalu ada. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Yang paling sulit yaitu mengontrol diri agar tak membiarkan diri tak terdistraksi.