Dua Kucing Kejar-kejaran
Mataku ingin terpejam tapi gangguan itu pun menyeruak. Membuatku kembali terjaga dan kemudian mengetik cerita singkat. Si Mungil dan anaknya penyebabnya. Mereka kompak mengangguku saat hendak berenang di alam bawah sadar.
Nakalnya bocah-bocah. Tak tahu terima kasih sudah diberi makan dan kasih sayang. Ketika tuannya hendak tidur malah membuat kejutan. Mereka asyik kejar-kejaran di kamar, lalu bergulat. Aku makin terganggu ketika mereka bermain lemari pakaian, tamu-tamuan. Duh apa-apaan sih kucing induk dan anak.
Akhirnya aku pun terbangun. Kuusir mereka tapi mereka malah mengira aku bermain mengajak mereka. Duh pergi sana induk dan anak. Aku ingin rehat. Beberapa hari aku begadang menyelesaikan tugas. Biarkan aku istirahat.
Kakiku dibuat mainan. Mereka lagi-lagi kejar-kejaran dan bergulat. Ukuran tak sepadan. Seperti kurcaci dan raksasa. Si anak usia sebulan pun kewalahan.
Aku menyeruput sisa kopi dalam wadah. Sudah tak hangat. Aku menyeruputnya tapi kantuk tak berhasil ku tahan.
Aku mengantuk dan kedua kucing masih aktif berjaga. Aku menguap dan meminta mereka bermain di ruang lainnya. Besok aku ada kegiatan. Pergilah bermain atau mengusir tikus kecoa.
Zzzz…