“Friendzone” dalam Film Indonesia, “Teman Tapi Menikah”

Film “Friendzone”, garapan sineas Thailand, bercerita tentang hubungan pertemanan yang diselipi rasa cinta pada salah satu di antara mereka. Sayangnya si tokoh pria ini selalu berkelit tentang perasaannya sehingga si gadis bersama pria lainnya. Hingga ia suatu ketika memberanikan diri menyampaikan perasaannya. Kisah serupa, berdasarkan kisah nyata juga tersaji di film Indonesia berjudul “Teman Tapi Menikah”.

Dalam film yang dibintangi oleh Vanesha Prescilla dan Adipati Dolken ini mereka memerankan sosok nyata bernama Ditto dan Ayudia Bing Slamet, pasangan yang merupakan pemain perkusi dan bintang film.

Cerita berawal pada Ditto yang sedang menunggu Ayu di sebuah kafe. Rupanya Ayu menyampaikan kabar gembira, tapi kabar buruk di telinga Ditto. Rupanya Ayu sudah dilamar dan akan menikah.

Cerita kemudian flashback. Ditto rupanya naksir Ayu sejak ia menjadi bintang anak-anak di teve. Kemudian ia bertemu dengan sosok pujaannya betulan ketika ia duduk di bangku SMP. Keduanya pun menjadi sahabat.

Meski Ditto naksir ke Ayu, ia tak pernah menyampaikannya. Ia malah berganti-ganti pacar. Ia juga menjadi pendengar yang baik jika Ayu bermasalah dengan pacar-pacarnya.

Ketika mereka sudah lulus SMA dan fokus pada kariernya, Ditto merasa hubungannya dengan pacarnya sekarang hampa. Kekasihnya sudah merasa ada sesuatu antara Ditto dan Ayu. Hingga suatu ketika Ditto paham dengan apa yang dirasakan kekasihnya. Ia tak bisa mengikat seseorang lebih lama tanpa ada rasa cinta. Ia hanya mencintai seorang wanita.

Dari segi cerita, penutupnya bisa ditebak karena disebut sebagai cerita yang berdasarkan kisah nyata. Aku sendiri hanya suka bagian awal film ini di mana Adipati Dolken memainkan kedua tangannya seperti sedang bermain perkusi, karir yang digelutinya. Setelah itu cerita berlanjut ke hal yang klise. Tidak ada yang baru.

Dari segi fisik dan akting tidak banyak perbedaan karakter antara Ditto dan Ayu remaja dan ketika sudah dewasa. Kecuali tampilan Ditto yang lebih keren dan lebih percaya diri. Di sini sedikit poin plusnya adalah akting Vanesha lebih hidup dan dinamis, tidak datar seperti di film trilogi “Dilan”.

Film yang biasa saja dengan menjual nama pasangan Ditto dan Ayu Bing Slamet. Aku tidak tahu siapa mereka dan heran kenapa cerita mereka layak dilayarlebarkan. Tapi mungkin fans dari anak abege cukup banyak sehingga film yang dibesut oleh Rako Prijanto ini cukup laku hingga dibuat sekuelnya. Hehehe jadi julid. Untung nonton film ini di teve. Ruginya jadi hanya rugi waktu, tidak sekaligus rugi duit.

Gambar: Falcon Pictures

~ oleh dewipuspasari pada Juni 3, 2020.

3 Tanggapan to ““Friendzone” dalam Film Indonesia, “Teman Tapi Menikah””

  1. Aku udah lama banget nonton film ini ketika di bioskop mba. Jujur pas baru keluar emang hype banget. Dan tipikal tidak suka film Indonesia aja sampai nonton karena ngikutin trend. Dari segi alur cerita sih emang biasa aja. (tipikal cerita teenlit dan novel cinta).
    Yang buat hype pada jamannya itu emang jual nama Ayu bing slamet, katanya kisah nyata dan dia yg tulis cerita dan lagunya. Terus mereka berdua udah hits gitu di youtube, jadi bisa promosi gitu. Biasa banyak ornag Indonesia kaya aku mbak, ngikutin trend .

    Yang aku suka banget dr film ini hanya lagunya aja. Pemerannya biasa aja. hehhee
    maap ini hanya opini

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: