Blogger dan Keberanian Bersuara

hutan

Hari ini ditetapkan sebagai hari blogger. Mumpung hari belum berganti maka kuucapkan selamat  hari blogger. Wah tak terasa aku sudah 13 tahun ngeblog, sementara usia blogku ini 12 tahun. Hahaha sudah mulai memasuki usia abege.

Jika menilik tulisanku jaman dulu dan sekarang, aku merasakan perbedaannya. Dulu ibarat warna, ia adalah warna-warna terang yang cerah. Tulisanku lebih ceria. Tapi semakin ke sini semakin berwarna-warni, nuansanya juga tak lagi menggunakan warna-warni cerah terang, melainkan juga warna pekat hingga gelap. Aku mulai jarang menggunakan kata ‘saya’ dan mulai makin berani menulis sesuatu yang tak mainstream dan menuliskan pendapatku apa saja.

Blogger menurutku harus berani menyuarakan gagasannya. Sebaiknya jangan hanya menerima tulisan berbayar atau datang ke suatu acara. Ia setidaknya mampu menyuarakan apa yang terjadi di sekelilingnya. Tentang omnibus law yang membuat was-was mereka yang peduli lingkungan, nasib para komodo yang mulai terancam, serta penanganan pandemi yang terus terasa tak terarah.

Ya, aku sendiri juga belum melakukan apa yang ingin kulakukan, agar lebih berani untuk bersuara. Lebih mudah mengatakannya, namun sulit untuk dilakukan.

Sejak hutan makin menyusut, satwa liar terus dihalau dari habitatnya dan diburu, tanaman lokal makin digantikan oleh sawit, serta kekayaan laut yang terus dieksploitasi, serta pelaku kebakaran hutan dan lahan yang sampai saat ini tak ketahuan hukumannya, rasanya sulit untuk diam. Apalagi melihat komodo yang bakal terancam (sudah dimulai), jangan lagi hanya diam, melamun mencari inspirasi, dan mengetik ini itu.

Saatnya aku mulai menentukan pijakan. Bukan pro ini dan itu, tapi berpijak ke alam, ke peduli lingkungan. Sudah waktunya aku makin berani membela alam dan lingkungan, karena jika lingkungan makin rusak maka tak akan ada masa depan bagi generasi mendatang.

Menjadi blogger adalah suatu amanah. Ia tak hanya menjadi terapi diri, melatih kemampuan menulis, dan sebagainya. Menjadi blogger juga perlu untuk lebih melihat realita dengan segala panca indera.

Ya, cukup sekian, aku takut melantur karena mulai ngantuk.

Selamat hari blogger, Teman-teman.

 

~ oleh dewipuspasari pada Oktober 27, 2020.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: