“The Green Mile”, Kisah Drama Supranatural yang Mengharukan
Film yang dibintangi oleh Tom Hanks rata-rata berkualitas dan asyik dinikmati. Salah satunya yang berkesan adalah film agak lawas yang berjudul “The Green Mile” yang bisa ditonton di Netflix. Film ini memiliki latar di sebuah blok penjara khusus untuk napi yang bakal mendapat hukuman mati.
Cerita ini berawal pada salah seorang anggota panti jompo. Ia adalah Paul Edgecomb. Ketika ia menyaksikan film lawas tahun 30-an, ia menangis. Rupanya ia teringat akan sebuah kejadian pada tahun tersebut. Saat itu Paul (Tom Hanks) masih menjadi sipir di sebuah blok penjara yang mendapat julukan Death Miles atau The Green Mile.
Suatu waktu pada tahun 1935, blok mereka kedatangan tamu. Napi yang berukuran raksasa, sangat tinggi dan besar. Ia berkulit hitam. Ia masuk ke dalam tahanan tersebut dan akan dihukum mati karena divonis memerkosa dan membunuh dua anak perempuan kecil. Namanya John Coffey (Michael Clarke Duncan).
Melihat sikap dan tutur kata napi yang lembut, ia tak seperti yang disangkakan banyak orang. Lalu Paul merasakan keajaiban. Penyakitnya yang menyiksanya disembuhkan oleh John. Sejak itu Paul mencoba melakukan investigasi, ia tak yakin John melakukan pembunuhan tersebut. Mereka bisa membunuh orang tak bersalah.
Cerita yang Mengharukan.
Film ini dirilis tahun 1999. Ia menjaring empat nominasi Oscar, untuk aktor pendukung terbaik (Michael Clarke Duncan), naskah terbaik, tata suara terbaik, dan film terbaik. Tapi sayang tao berhasil mendapatkan piala Oscar satupun.
Film ini memang menyentuh. Penonton diajak bersimpati terhadap sosok John. Siapakah dia, apakah ia memang memiliki kemampuan penyembuh?
Wajah John yang memelas dan sikapnya yang lembut memang mudah menarik simpati. Ia ditampilkan dengan apik oleh Michael Clarke yang juga pernah tampil di film “Armageddon”. Rupanya aktor ini sudah meninggal pada tahun 2014.
Tom Hanks juga bermain luwes sebagai sipir yang memiliki masalah ketika buang air kecil. Sikapnya yang lembut bisa berubah tegas ketika ia berhadapan dengan sipir ataupun napi yang brutal.
Latar tahun 1930-an dengan great depression-nya memang tidak begitu nampak di sini. Tapi banyak hal menarik dari film ini, seperti seragam napi yang masih garis-garis hitam putih.
Oh iya film ini diangkat dari novel si penulis yang terkenal akan novel horornya, Stephen King. Sang sutradara, Frank Darabont, beberapa kali bekerja sama dengannnya. Seperti dalam film “Shawshank Redemption” dan “The Mist”.
Oh iya kenapa rasanya aku tak asing dengan latar dan kisahnya. Hemmm…mungkin karena “Shawshank Redemption” yang juga digarap Frank juga berlatarkan lembaga permasyarakatan dan si napi juga tak bersalah.
Skor: 8/10.