“Den of Thieves”, Ketika Perampok dan Polisi Adu Cerdik
Film “Den of Thieves” termasuk salah satu film Gerard Butler yang dianggap buruk oleh beberapa kritikus. Tapi menurutku walaupun filmnya bukan sesuatu yang baru, masih cukup bagus. Filmnya lumayan seru, antara para polisi dan perampuk beradu siapa yang paling ulung.
Film ini memiliki alur maju dan beberapa adegan beralur mundur. Dikisahkan Detektif Nick O’ Brien (Gerard Butler) sedang menyelidiki kasus dirampoknya sebuah truk oleh kawanan. Ia mencurigai Ray Merrimen (Pablo Schreiber) sebagai pimpinannya. Ia kemudian menculik Donnie Wilson (O’ Shea Jackson Jr.) yang kedapatan bersama mereka.
Ia mengakui bekerja sama dengan mereka. Kini Donnie berada di posisi sulit, sama-sama diragukan oleh polisi dan kawanan perampoknya.
Jika menilik ceritanya memang tak ada yang baru. Premis seperti ini banyak digunakan. Antara polisi dan kawanan perampok berada siapa yang lebih cerdik dan menang.
Hanya yang bikin aneh di sini antara kepala penyelidikan dan ketua perampok saling tahu sama tahu. Jadi si detektif sepertinya hanya perlu bukti kejahatan, sedangkan si pelaku kriminal berupaya memikirkan cara agar lolos dari intaian. Mereka sama-sama menebar jeratan
Yang menarik dalam film-film seperti ini adalah bagaimana si perampok mengatur dengan rapi rencananya. Mereka memperhitungkan segala sesuatunya dengan detil dan seksama, sehingga ketika aksi tersebut terjadi maka ada pihak-pihak yang terkecoh.
Di dalam film ini Gerard berupaya membentuk badannya menjadi tambun. Ia jadi sosok detektif yang tambun, pemabuk, dan bukan suami yang baik. Ia jenis sosok yang abu-abu, mau melakukan apapun untuk menyelesaikan investigasinya. Alhasil mungkin penonton seperti aku malah jadi lebih simpati ke para kawanan perampoknya.
Sayangnya penutupnya begitu saja. Kurang wah. Mengecewakan dan jadinya malah kurang berkesan. Omong-omong ada yang memperkirakan film ini akan ada kelanjutannya. Eummm..seharusnya tidak perlu sih, tapi duit itu menggiurkan memang.
Filmnya durasinya agak lama yaitu dua jaman lebih. Bukan jenis film yang bagus, tapi juga bukan film yang buruk.
Gambar milik STX Entertainment.