Main Bulutangkis Malam-Malam
Masih terdengar bunyi raket yang memukul kok pada malam hari. Aku melihat jam dinding. Busyet hampir jam duabelas malam. Kedua anak itu masih betah bermain bulutangkis di jalan depan rumah.
Bulutangkis olah raga favorit di kawasan tempat tinggalku. Karena perumahan mungil jadinya tak terlihat aktivitas bersepeda. Paling mereka ke tempat yang lebih jauh dan lebih lapang jika ingin bersepeda.
Lain halnya dengan bulutangkis. Ia bisa dimainkan di jalan depan rumah. Sejak pandemi memang sepi lalu lalang. Tak ada pedagang lewat. Aktivitas ke luar rumah juga jarang dan jam-jam tertentu. Alhasil jalan depan rumah itu ibarat sewa lapangan. Pagi giliran ibu-ibu dan biasanya malam hari kedua anak yang merupakan tetangga baruku yang asyik main.
Mereka nampaknya tak bosan bermain. Bagus sih. Tapi mainnya malam-malam. Seringnya mereka baru bermain pukul 21.00 ke atas. Dan hingga pukul 24.00 sering kali belum bubar. Wow. Apa nggak takut jurig ya? Hehehe. Apalagi di tempatku banyak pohon.
Salut buat mereka. Daripada main gim melulu lebih baik olah raga. Asal hati-hati saja dengan angin malam. Sambil olah raga bisa membantu pak satpam meronda.
Gambar pixabay/annabelle