Sosok dalam Cermin Itu

Sosok dalam cermin
Kuperhatikan sosok dalam cermin. Wajahnya mulai bergeser dari masa sepuluh tahun lalu. Garis senyumnya semakin jelas membingkai wajahnya. Matanya lebih redup, tapi binar-binar matanya masih terlihat.

Sosok itu adalah aku. Betapi banyak berbeda diriku dulu dan kini. Aku jarang becermin sehingga perubahan itu jelas terasa. Rambut abu-abu mulai terlihat di sana-sini. Aku menua.

Tentu saja setiap orang menua. Hanya bagaimana caranya saja ia bisa memperlambat jejak penuaan tersebut. Dari aku sendiri jejak itu terlihat, aku 10 tahun lalu dan, aku yang masih remaja nampak berubah, meski dalam jiwaku aku masih tetap orang yang sama.

Dulu aku sosok yang imajinatif, idealis, dan yakin apa yang kuinginkan bisa terwujud. Aku berbicara dengan penuh semangat apa yang jadi bagian dari minatku.

Semakin ke sini aku makin realistis. Tak semua hidup ini indah dan berjalan sesuai harapanku. Bahkan adakalanya tak ada hasil yang kudapat meski aku berjuang keras. Faktor keberuntunganku kecil, aku harus berjuang lebih keras untuk segala hal.

Gaya rambutku masih itu-itu saja tak berubah. Aku bertanya-tanya dalam hatiku apakah aku berani memotong rambutku agar nampak berbeda. Sejauh ini aku hanya pernah memotong rambutku agak pendek dua kali. Bagaimana jika kucoba untuk yang ketiga kalinya.

Kulihat sosok dalam cermin itu tersenyum. Senyumnya masih sama meski tak selebar dulu dan binar-binar matanya tak begitu berkilau.

Gambar: pixabay

~ oleh dewipuspasari pada Desember 11, 2020.

Satu Tanggapan to “Sosok dalam Cermin Itu”

  1. i like

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: