Belanja
Wah tokonya besar sekali. Asyiknya aku bisa melihat-lihat produk-produk yang tak pernah kujumpai. Itulah kesan pertamaku waktu aku masih kecil dan kali pertama diajak ibu dan tante ke supermarket.
Menyenangkan sekali melihat satu benda memiliki berbagai merk dengan kemasan dan harga yang berbeda-beda. Dulu aku senang sekali diajak ke supermarket. Dengan penuh semangat aku mengumpulkan uang tabunganku. Aku ingin sekali jajan kue-kue dan permen cokelat yang tak pernah kucicipi.
Bersama Ibu aku senang sekali memilih-milih barang. Ibu suka tergoda dengan tawaran piring atau mangkuk. Padahal jika dipikir-pikir piring datar punya Ibu sudah banyak. Koleksi dari membeli kopi bubuk. Dan seperti yang kutebak, Ibu kembali memilih yang berhadiah piring hehehe.
Bila Ibu suka membeli barang dengan bonus hadiah, aku sendiri suka berlama-lama di tempat jajanan, macam keripik, permen cokelat, dan kue-kue lainnya. Biasanya Ibu hanya mengizinkan kami membeli maksimal dua jajan. Jika aku membawa uang saku maka bisa nambah jajanan.
Ini proses memilih yang serius. Aku melakukannya dengan penuh pertimbangan. Jika harganya murah maka aku bisa beli dua jenis tapi rasa belum tentu enak. Ini proses penuh taruhan karena yang kemasannya bagus belum tentu rasanya enak.
Akhirnya aku pilih jajan yang belum pernah kusantap. Hitung-hitung icip-icip dan sekaligus menilai produk.
Dan rupanya aku suka bertualang rasa berawal dari kegemaranku berbelanja di supermarket. Ketika aku berbelanja bersama kakak, aku bisa pamer wawasan. Produk A ini isinya sedikit, produk B cokelatnya nggak enak dan sebagainya.
Berbelanja di Jalur Online
Yang bikin menyenangkan berbelanja di jalur online selain produknya beragam, harga bisa dibandingkan, juga karena tak repot ke luar rumah dan cari parkiran. Apalagi sekarang Jakarta makin macet.
Enaknya lagi biasanya ada promo ini dan itu. Berbelanjanya juga bisa menggunakan beragam jenis alat pembayaran. Dan plusnya lagi ketika menerima paket itu. Proses unboxing itu seru, tapi bisa berbalik kesal bila barangnya tak sesuai.
Nah berbelanja daring harus hati-hati karena bisa jadi ada penjual yang nakal memberikan produk yang tak sesuai. Untuk hal ini aku masih percaya dengan membeli produk langsung khusus untuk benda fesyen. Kan nggak asyik beli jaket tapinya kemudian kekecilan.
Bagaimana dengan pasar tradisional? Wah ini asyiknya beli bahan makanan segar dari tomat, aneka bumbu masakan, santan segar, racikan bumbu rendang, ikan, tempe tahu, dan masih banyak lagi. Aku juga masih suka belanja ke pasar tradisional meski sekarang agak mengerem di era pandemi ini.
Omong-omong Kalian suka belanja di mana?
Gambar dari pexels