Pintu Kucing
Ketika mengganti pintu dengan pintu aluminium, tiba-tiba tebersit ide. Bagaimana jika juga disediakan pintu kucing? Ide ini muncul ketika melihat di film-film biasanya ada pintu khusus anjing dan kucing.
Ya, akhirnya aku pun browsing. Benarkah dijual pintu kucing dan bagaimana cara memasangnya.
Setelah menemukan penjual pintu kucing (dan ternyata cukup banyak dari segi modelnya), akhirnya aku memesan pintu aluminium tersebut agar dipasang pintu kucing tersebut. Jadinya ada bagian yang harus dipotong.
Si penyedia jasa pesanan pintu tertawa mendengar pesanan kami. Mungkin ia sangat jarang menerima pesanan unik semacam itu, pintu manusia juga pintu kucing. Wah setara sekali manusia dan kucing.
Setelah pintu kucing dipasang, maka perlu beberapa waktu untuk sosialisasi dab training. Kucing-kucing nampak bingung ketika pintu dan jendela tertutup. Mereka mengamen dan menangis di teras.
Lalu kulatih Kidut, si Mungil untuk menggunakannya. Mereka meronta-ronta. Kepalanya kejedug atau badannya terjepit. Mereka masih tak paham cara kerjanya.
Hingga berhari-hari pintu kucing itu terbengkalai. Hingga si kucing nakal si Coki bisa menggunakannya. Lainnya lalu entah bagaimana caranya juga kemudian bisa memakainya. Bahkan si Nero yang suka kelayapan juga bisa.
Tapi kucing nakal tetangga seperti si Kincring, dan dua kucing nakal lainnya juga kemudian bisa memakainya. Alhasil kadang-kadang di dalam rumah sudah ada kucing-kucing tamu nakal.
Oh iya ada satu kucing yang belum bisa. Namanya Samsudin. Kucing ini kasihan, suka sekali dikerjain sama Coki sampai ada rencana untuk membuang Coki karena ia kucing misterius. Ia bisa lolos dari kandang meski kedua pintu dikunci. Kasihan Samsudin, ia belum bisa pakai pintu kucing hingga kini.