Gadis Ayah

Melihat interaksinya dengan ayahnya, aku tersenyum. Ia nampak begitu manja ke ayahnya. Dan si ayah juga nampak begitu manis ke temanku itu. Ia memenuhi gambaranku sebagai gadis ayah.

Rata-rata kawanku lebih dekat dengan ibunya daripada ayahnya. Ibu jadi wali yang mengambil rapor, ibu juga yang jadi teman curhat selain teman. Tapi ia berbeda. Ayahnya tempat ‘tukang sampahnya’. Ayahnya yang dengan sabar mengantarnya ke sana ke mari.

Gadis ayah. Memang ada beberapa artikel menyebutkan anak perempuan dekat dengan ayahnya, dan sebaliknya, anak laki-laki lebih dekat dengan ibunya. Tapi kenyataannya aku jarang menemui teman-temanku yang perempuan begitu akrab dengan ayahnya. Sosok ayah biasanya sebagai pemberi hukuman dan larangan, bila sosok ibu biasanya sulit memarahi putra-putrinya.

Aku suka dengan interaksi kawanku dan ayahnya tersebut. Ia mengingatkanku pada film-film luar, seorang ayah yang mau berbuat konyol demi anak perempuannya.

gadis ayah
Aku sendiri lebih cocok disebut gadis nenek. Aku dekat dengan ayahku, pagi-pag hari Minggu ngupi bareng dan makan pisang goreng banget.

Lama-kelamaan sifat nenek menurun, dari kedekatannya dengan kucing dan mengumpulkan uang receh. Dulu nenek suka mengumpulkannya untuk diberikan ke pengamen yang tampil ke rumah-rumah. Dulu aku juga bawa kantung koin untuk pengamen di angkutan umum. Kini aku jarang ke luar tapi kebiasaan itu masih ada.

Ia gadis ayah dan aku gadis nenek. Kami sama-sama berteman, dari masa TK hingga kami menua seperti sekarang.

Gambar dari freepic dan pinterest

~ oleh dewipuspasari pada Januari 27, 2021.

4 Tanggapan to “Gadis Ayah”

  1. Dulu waktu kecil,aku lebih dekat dengan ayah dibanding ibu. Karena kami punya hobi sama,baca buku atau koran.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: