“Dota: Dragon’s Blood”, Cerita Kesatria Naga yang Terkutuk

Dragon's blood

Serial animasi “Dota: Dragon’s Blood” termasuk yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar game. Ia diangkat dari game Defence of Ancient (Dota 2) yang populer, buatan Valve. Serial ini juga memiliki cerita fantasi melibatkan naga, penyihir, dan kaum peri. Seperti apakah kisahnya?

Dikisahkan ada kelompok kesatria naga di sebuah negeri fantasi. Mereka memburu para naga yang mengganggu manusia. Di antara mereka ada kesatria bernama Davion. Ia sosok yang pemberani sekaligus baik hati.

Suatu ketika desa mereka kedatangan tamu dua perempuan muda. Rupanya salah satunya adalah seorang puteri, Putri Mirana dari Nightsilver Woods. Ia dan Marci, pelayannya, mencari lotus yang hilang. Konon lotus itu memiliki kekuatan yang sangat kuat.

Sementara itu Davion penasaran dengan sosok demon yang mengenal dirinya yang membunuh dan menghisap soul naga, Terrorblade. Saat hendak melawannya, Terrorblade merasuki tubuh naga Uldorak. Lalu naga Slyrak datang membantunya. Uldorak kalah tapi soul-nya dimiliki Terrorblade. Ketika Slyrak meminta Davion membunuhnya dengan hormat. Ia malah seolah-olah ikut terbunuh dan darah naga menyatu dengannya.

Tanpa disadari Davion, naga kuno itu kemudian bersemayam dalam tubuhnya. Ia bisa mengambil alih tubuhnya dan kontrol dirinya. Suatu ketika ia juga bisa tak bernyawa karena naga di dalamnya bisa mengambil alih dirinya.

Davion, Putri Mirana, dan Marci kemudian bergabung bertualang. Davion ingin menyelesaikan teka-teki masalahnya dan berjumpa Terrorblade. Sedangkan Mirana ingin segera menemukan lotus. Ketidakhadiran lotus ini rupanya tak lama berselang menimbulkan prahara yang besar. Ia mengaktifkan kembali Dewi Bulan, Selemene, yang selalu ingin dipuja.

Premis yang Potensial
Naga, peri, kesatria, dan penyihir. Sebuah kombinasi yang bisa menjadi cerita yang apik dan epik.

Ketika melihat ratingnya, nilainya cukup tinggi. Sehingga ketika dua episode awal aku merasa filmnya kurang oke, tetap kulanjutkan hingga tamat. Aku ingin tahu arah cerita film ini dan kenapa banyak yang suka animasi ini. Apakah karena mereka pemain game ini?

Entahlah aku kurang suka dengan serial animasi ini meski kalau ada kelanjutannya aku juga ingin menontonnya karena penasaran dengan kisah penutupnya.

Alasan pertama para karakternya. Selain Mirana dan Marci, karakter lainnya kurang menarik. Davion agak ceroboh meski ia kesatria yang baik. Tokoh lainnya seperti Luna, Selemene, Invoker, Kaden, dan Fymryn terasa abu-abu dan tidak simpatik. Apakah mereka lawan atau kawan tak begitu jelas.

Berikutnya soal ceritanya. Ada dua konflik utama di sini. Yang pertama soal lotus dan Dewi Bulan. Dan yang kedua tentang naga dan Terrorblade. Konflik ini kemudian dicoba digabungkan.

Hasilnya, ceritanya terasa kacau. Semakin lama memang konfliknya semakin kompleks tapi semakin tak menarik. Arah ceritanya masih samar-samar.

Desain penampilan sosok demon dan Slyrak human juga kurang wah, sehingga dari segi visual juga kurang berkesan.

Animasi ini dibuat oleh Studio Mir kolaborasi dengan Kaiju Boulevard, serta diciptakan oleh Ashley Miller. Sutradaranya adalah Park So Young dan Kim Eui Jeong. Pengisi suaranya di antaranya Yuri Lowenthal, Lara Pulver, Tony Todd, dan Troy Baker.

Ada delapan episode dalam musim pertamanya ini dan masih bersambung. Ia bisa disaksikan di Netflix sejak 25 Maret.

Gambar dari Netflix

Iklan

~ oleh dewipuspasari pada Maret 31, 2021.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: