“Bridezilla”, Sindrom Calon Pengantin

Bridezilla

Pernikahan adalah momen sekali seumur hidup sehingga banyak perempuan yang menginginkan momen ini berlangsung sempurna. Harapan dan tekanan ini membuat sebagian calon pengantin menjadi mudah marah, sedih, dan pusing alias mengalami sindrom bridezilla. Tema inilah yang disampaikan dalam film berjudul “Bridezilla”.

Dikisahkan ada seorang wedding organizer sukses bernama Dara (Jessica Mila). Ia sejak dulu memimpikan pernikahannya seindah mungkin. Setelah dewasa ia pun berniat mewujudkan impian para calon pengantin dengan momen pernikahan yang berkesan.

Sayangnya kemudian nasib WO-nya di ujung tanduk gara-gara si pengantin, Lucinta Luna, salah satu kliennya, mengalami masalah di hari pernikahannya. Ia tersandung kabel dan jatuh berguling-guling dari tangga. Gara-gara acara yang gagal tersebut, kliennya pun kabur, takut mengalami nasib yang sama dengan Lucinta Luna.

Bridezilla
Dara dan Key (Sheila Dara Aisha), sobatnya, mendapat ide menjadikan pernikahan Dara untuk ajang membangkitkan kembali nama WO-nya. Tapi banyak syarat dari redaksi majalah Wedding Star bila pernikahan Dara dan Alvin hendak diliput. Alvin (Rio Dewanto) sendiri bingung dengan rencana Dara. Ia hanya ingin pernikahan sederhana. Ia dan Key pun merasa jengah ketika melihat Dara mulai panik dan sikapnya berubah.

Premis ceritanya menarik meski mengingatkanku pada film “When in a Rome” dan “Sex in The City”. Film pertama menceritakan tentang seorang WO yang disiplin dan film yang kedua tentang rencana Carrie membuat pernikahan megah yang membuat calon suaminya ketakutan dan malah kemudian mundur, tidak hadir di pernikahan. Hanya beberapa nuansanya yang sama, tapi secara keseluruhan ceritanya berbeda.

Film ini sebenarnya lebih kuat di tema persahabatan. Poinnya di sini lebih ke  antara hubungan Dara dan Key meski rasanya mereka masih seperti atasan dan bawahan, bukan sahabat sejak kecil atau WO-nya dikelola mereka berdua secara setara.

Memang lebih enak melihat interaksi Jessica Mila dan Sheila Dara daripada Jessica dan Rio Dewanto. Nuansa persahabatannya lebih kental daripada sisi romantisnya. Juga lebih luwes interaksinya. 

Bridezilla

Di dalam film ini Sheila Dara memang menarik perhatian. Tak heran bila ia sering dikontrak oleh Visinema Pictures untuk film-filmnya, ada “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” dan “Eggnoid”. Rafael Tan juga berhasil jadi sosok anak buah Dara yang sering jadi sasaran kemarahan.

Sedangkan perfoma dan karakter Jessica di sini tak jauh berbeda dengan perannya di “Imperfect”. Bahkan menurutku mirip. Konfliknya tak jauh berbeda. Ia jadi berubah sikap, tidak memedulikan orang terdekatnya dan kekasihnya ketika mendapat tekanan. 

Tata rias dan tata busana dalam film ini keren. Busana yang dikenakan Sheila bagus-bagus. Dari segi visual, Visinema Pictures sudah tak diragukan lagi. Pilihan warna, pergerakan kamera, dan gradasinya nyaman dinikmati oleh mata.

Lucinta luna

Kehadiran Lucinta Luna di sini cerdik dihadirkan oleh Andi Bachtiar Yusuf sebagai gimmick penarik penonton. Meski penampilannya tak banyak, Lucinta Luna juga berhasil jadi daya tarik tersendiri. 

Hanya product placement-nya alias iklan produknya terlalu mencolok, jadi kurang natural. Selain itu entah karena pace filmnya relatif lambat atau alurnya yang datar maka film ini agak membosankan. 

Gambar dari IDN Times, Medcom, dan IMDb

~ oleh dewipuspasari pada April 10, 2021.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: