Si Kucing yang Kirim Pesan dan Nelpon
Kucingku yang bernama Kidut alias Cindil Wakatobi entah kenapa tertarik dengan hape. Ia sering kesal bila aku mengetik artikel lalu menduduki hapeku. Lalu ia berbuat iseng lebih jauh.
Cindil mungkin takut perhatian ke dirinya bakal berkurang. Bila aku mengetik artikel di aplikasi catatan dengan duduk, maka ia akan minta dipangku sambil dielus-elus. Jika tidak menuruti perintahnya, maka kaki depannya akan terangkat berupaya merebut hapeku.
Bila aku meletakkan hapeku sembarangan di kamar, maka aku mulai was-was. Aku memang jarang mengunci layar dan ini ternyata fatal.
Beberapa kali ada pesan-pesan dengan bahasa aneh terkirim via whatsapp ke orang-orang yang jarang kuhubungi secara random. Ada yang kebingungan mengapa aku mengirim pesan dengan simbol dan aneh. Ada yang sudah menduga hapeku disabotase. Ya. Siapa lagi kalau bukan oleh Cindil.
Beberapa kali si Cindil hampir membuat gambar atau foto terkirim acak. Hahaha gawat.
Si Cindil memang suka pencet sana pencet sini. Laptop dan hapeku suka jadi sasaran. Ia akan menduduki laptopku dan asal pencet. Aku bisa nangis bila ada file yang lupa kusimpan. Gara-gara Cindil aku jadi suka menutup layarnya bila laptop kutinggal pergi sejenak. Takut diisengin Cindil.
Yang terakhir Cindil mulai suka nelpon acak. Kali ini bukan aku sih, hampir. Pasangan yang kena. Cindil entah bagaimana pencet sana pencet sini lalu menghubungi seseorang secara acak.
Coba kalau ia pakai video mode maka si penerima bakal heran atau malah bingung, kalau yang menelpon dan menjawab telponnya adalah seekor kucing betina putih yang iseng.
“Halo…halo…ini Cindil Wakatobi alias Kidut miauw…aku mau salmon untuk makan siang hari ini miauuuww…”