Film “Mekah I’m Coming” yang Konsisten Absurd Juga Sentil Kasus Penipuan Haji

mekah I'm coming

Ketika film “Mekah I’m Coming” berhasil meraih predikat film terbaik Festival Film Tempo dan Piala Maya, aku bertanya-tanya wah ada apa dengan film ini sehingga berhasil mengalahkan “Perempuan Tanah Jahanam”, “Science of Fiction”, “Humba Dreams” dan sebagainya. Ketika menyaksikan film ini, aku ternyata juga menyukainya. Komedinya absurd dan itu konsisten. Selain itu film ini juga sarat pesan dan sentilan kondisi sosial masyarakat.

Dulu aku pernah bertugas di pos haji di Sukolilo, Surabaya. Selama sebulan penuh aku meliput haji dari masa persiapan hingga fase keberangkatan. Kemudian disusul dengan fase kedatangan mereka.

Ada banyak hal menarik yang kujumpai di sana. Betapa semangat dan bahagianya mereka bisa sampai ke asrama haji dan tinggal menunggu jadwal keberangkatan. Juga hal-hal kocak seperti ditemuinya haji rokok. Serombongan jamaah kedapatan membawa berpak-pak rokok yang sepertinya bakal dijual lagi di sana. Rokok di sana mahal hahaha. Sepertinya yang berniat berjualan sambil berhaji hanya 1-2 orang, sambil menyelam minum air. Hanya kebangeten juga rokok tersebut dititipkan ke jamaah nenek-nenek. Rokok itu sebagian besar lalu disita

Di beberapa daerah dan kelompok masyarakat, haji adalah gelar yang prestisius. Naik haji adalah sebuah prestasi. Alhasil keberangkatan dan penyambutan seseorang ketika naik haji pun dilakukan secara wah bak seremonial. Bahkan kadang kala tak cukup dengan acara doa selamatan.

mekah I'm coming

Tak sedikit masyarakat yang rela menjual benda berharganya agar bisa beribadah ke tanah suci. Para pedagang rela bekerja keras demi bisa mendapatkan tiket ke Mekah.

Di Madura, Jawa Timur, hari raya haji atau Idul Adha malah lebih ramaiĀ  dibandingkan pada saat Idul Fitri. Saudara ipar bercerita bahwa ia lebih suka pulang kampung saat Idul Adha karena di kampungnya lebih ramai dan meriah. Saat satu-persatu warga desa pulang dari Mekah, maka sambutannya juga bakal meriah.

Oleh karenanya ketika menyaksikan awal film “Mekah I’m Coming’ di mana si anak, Eni (Michelle Ziudith) nampak bangga menjemput dan mengarak ayahnya keliling desa sebelum menuju tempat acara, aku tergelak. Apalagi ketika kemudian rem mobil yang dikendarai Eddy (Rizky Nazar) blong dan mobil mereka nyungsep ke arah sawah ladang.

Eddy rupanya tak berbakat jadi montir meskipun ia memiliki bengkel kendaraan warisan ayahnya. Suatu ketika ia nampak percaya diri membantu sebuah keluarga yang hendak menikah. Mobil mereka mogok. Dengan gaya sok cool, Eddy membuka mesin dan memperbaiki ini itu. Ia lalu berkata dengan tenang, mobil sudah beres dan ia pun pergi dengan motornya. Tak lama mobil berjalan dan ada yang meletup. Walah.

mekah I'm coming

Ibunya (Ria Irawan) juga tahu anaknya tak ada bakat jadi montir. Namun ia ingin anaknya bekerja keras dan sukses. Ia berharap anaknya bisa naik haji seperti mendiang ayahnya.

Keinginan itu kemudian terlaksana. Eddy yang merasa panas melihat kekasihnya Eni akan dinikahkan dengan anak saudagar kaya pun berjanji akan berhaji tahun ini. Ia rupanya naif tak tahu bila naik haji itu melalui antrian yang sangat panjang. Ia pun kemudian mengambil jalan instan. Mencoba naik haji dengan program haji plus. Tapi yang dijumpainya ternyata agen haji abal-abal. Ludeslah bengkel dan duitnya. Nasibnya di Jakarta juga tak jelas. Ia jadi luntang-lantung, takut pulang ke kampungnya.

Bukan Hanya Eddy Korban Agen Haji Abal-Abal

Di Indonesia, sepertinya kontrol terhadap bidang usaha itu kurang, termasuk di bidang penyelenggaraan haji dan umrah. Kasus-kasus seperti penipuan oleh agen haji dan umrah tak satu dua kali. Lumayan sering terjadi. Dulu aku juga pernah melakukan reportase tentang kasus penipuan ini di mana jumlah korbannya banyak. Sungguh kasihan mereka, bukan hanya kehilangan harta. Keluarga dan mereka sendiri pastinya malu. Mereka sudah mengadakan berbagai acara melepas calon haji atau umrah, eh ternyata kemudian tak jadi berangkat. Kebanyakan korbannya juga kakek nenek, yang sudah sangat ingin menuju ke tanah suci. Tahun depan dan tahun-tahun berikutnya belum tentu mereka diberikan kesehatan.

mekah I'm coming

Film ini menyentil kondisi ini. Rupanya banyak calon jamaah yang tertipu takut pulang ke daerahnya. Mereka kuatir informasi mereka gagal naik haji atau umroh diketahui warga desanya. Mereka kuatir diolok-olok dan dilabeli haji hoaks seperti yang dialami oleh Eddy dkk.

Meski tema film yang diproduseri Hanung Bramantyo dan disutradarai Jeihan Angga ini serius, namun kemasan film ini santai dan kocak. Karakter-karakternya dan komedinya absurd, seperti Pietoyo (Dwi Sasono), saudagar kaya yang menggunakan bahasa simbolik dan Eddy yang terlalu naif, dipertahankan hingga akhir. Di bagian akhir film bersiap-siaplah untuk tertawa tergelak-gelak.

Gambar milik MD Pictures

~ oleh dewipuspasari pada Juli 26, 2021.

10 Tanggapan to “Film “Mekah I’m Coming” yang Konsisten Absurd Juga Sentil Kasus Penipuan Haji”

  1. Filmnya menarik, ternyata menyentil rasa penasaran saya. Waktu tinggal di Sumenep Madura, ketika ada yang mau naik haji, ramai betul acaranya. Ternyata ada asal-usulnya ya haji seprestisius itu.

  2. Bisa nih ditonton juga buat hilangin stress dikit. Udah lama banget nggak ketawain film komedian gini.

  3. Film-film Hanung Bramantyo memang biasanya menarik dan nyentil masalah di sekitar kita ya
    Meski begitu kemasannya yang dibuat santai dan kocak menjadikan film ini asyik dinikmati tanpa kehilangan pesan moral yang ingin disampaikan

  4. Holaaa Mbak Dewi, apa kabar?
    Semoga sehat selalu ya.

    Tetap konsisten dengan review film, seperti biasa, ulasannya selalu menarik. Premisnya saja sudah kocak dan menyentil fenomena sosial yg terjadi di masyarakat. Semoga bisa jadi tontonan mengisi PPKM yg sangat membosankan ini ya. Hehehhe

    • Film ini juga sebenarnya sudah rilis tahun lalu, tapi aku juga baru nonton pas tayang di Disney. Hahaha lucu banget, pas antara komedi dan pesannya.

  5. Waaaa seru banget ini topiknya!
    Nonton filmnya pasti bagus ya kalo sutradara nya Hanung Bramantyo dan ada Dwi Sasono juga.
    Btw suka banget dengan artikel lainnya .. mampir lagi aaaah

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: