Antri Vaksin Pukul Empat Pagi?

Vaksinasi kedua

Awal September ini adalah jadwal vaksinasi kedua Astra Zeneca di kawasan tempat tinggalku. Aku juga bersemangat, akhirnya setelah tiga bulan menanti akhirnya tibalah jadwalku.

Berbeda dengan Sinovac yang rata-rata 4 minggu untuk jadwal vaksin dosis kedua, maka AZ lebih lama, sekitar tiga bulan. Jadinya kami yang vaksin pada bulan Juni maka harus menunggu bulan September untuk mendapatkan vaksin dosis kedua.

Kupikir kegiatan vaksinasinya seperti pada vaksin pertama dan kegiatannya bakal lebih rapi, toh data penerima vaksin pertama sudah ada. Setidaknya mereka belajar dari vaksin pertama sehingga warga tak perlu antri berdesakan dan sebagainya.

Ternyata oh ternyata kegiatan vaksinasi kedua makin ‘brutal’. Aku tak paham kenapa penyelenggara tak berkaca dari kegiatan vaksinasi pertama, atau setidaknya bisa dijadwalkan per-RW. Atau juga bisa seperti pemilu, ada daftar nama dan tempatnya.

Jika semua bisa dipersulit, kenapa dipermudah? Antrian vaksin kedua ini jadi seperti antri tiket kereta api sebelum jaman online.

Aku sudah rapi dan siap berangkat pukul tujuh pagi. Pada vaksin pertama, jam 08.00 tiket sudah ludes. Aku jadi ingin datang pagian.

Eh kemudian tetangga cerita. Ia sudah ke sana pukul 06.30 dan ternyata antrian sudah penuh alias tiket habis. Mereka antri sejak pukul 04.00 pagi. Hari sebelumnya rupanya antrian dibuka sejak pukul 05.00. Gila. Ini tidak masuk akal. Tidak manusiawi. Mereka ambil tiket antrian dulu lalu datang lagi pukul 08.00 karena vaksinasi tetap dimulai pukul 08.00.

Kucek di Jaki, sejak pagi rata-rata kuota sudah penuh di beberapa kecamatan di Jakarta Timur. Kucoba pesan via Jaki sejak pukul 00.01. Eh tidak bisa.

Tetangga cerita antrian vaksin di Mal juga begitu penuh. Ada juga yang cerita bisa dapat tiketnya dengan datang setelah Subuh.

Duh alangkah seram dan kacaunya pelaksanaan vaksinasi khususnya di area tempat tinggalku. Padahal hitungannya di Jakarta di mana disebut lebih baik dan lebih banyak kuota vaksinasinya. Duh bagaimana di daerah.

Akhirnya setelah bersabar dan klik-klik terus Jaki akhirnya aku dapat juga jadwal untuk minggu depan. Tapi tidak di areaku, agak jauh. Aku malas bila harus antri secara ‘brutal’. Jika andaikata jam 04.00 pagi, tiket kemudian sudah habis, warga harus antri sejak kapan?

Ayolah Jakarta, ini sudah jaman modern. Jangan sampai keantusiasan masyarakat untuk vaksinasi pupus karena melihat penyelenggaraan yang kacau. 

Sumber ilustrasi: Media Indonesia

~ oleh dewipuspasari pada September 4, 2021.

2 Tanggapan to “Antri Vaksin Pukul Empat Pagi?”

  1. Seharusnya kalau dikelola pemerintah setempat antrian bisa dikirim langsung pada warga kerumah rumah, ada jamnya. Agar tidak terjadi antrian yang padat di tempat.

    Saya juga yakin warga ada group whatsappnya untuk menginformasikan keadaan vaksinasi.

    • Nah itu dia. Kalau misalkan cara yang mudah, ya yang jadwalnya hari itu dan lokasinya di situ waktu vaksin pertama saja yang dilayani. Pasti angkanya tak jauh beda.

      Masak kalah sama vaksinasi rabies kala itu. Dibagi per RW dan diumumkan ke beberapa grup RT, semuanya berjalan lancar.

      Aku nggak paham. Seharusnya sesuatu yang mudah malah dipersulit seperti ini, kayak waktu ngurus eKTP jaman dulu aja.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: