Lima Cerita Semasa Pandemi dalam “Quarantine Tales”

Quarantine tales

Pandemi Covid-19 ini tak menyurutkan sejumlah pekerja film untuk terus berkreasi. Malah kemudian muncul ide-Ide cerita yang berkaitan dengan situasi pandemi seperti dalam film omnibus berjudul “Quarantine Tales”.
Ada lima cerita pendek di sini yang disutradarai oleh sutradara yang berbeda-beda. Mereka adalah Dian Sastrowardoyo, Jason Iskandar, Ifa Isfansyah, Aco Teriyangelli, dan Sidharta Tata. Temanya beragam meski semuanya jenis drama, dengan benang merah situasi pandemi. Film ini diproduksi oleh BASE Entertainment.

Film pertama berjudul “The Protocol” dibesut oleh Sidharta Tata. Film imi bercerita tentang dua perampok yang membawa uang hasil tindak kriminalitasnya. Temannya batuk-batuk lalu meninggal. Lalu ia mendengar berita bisa terjadi penularan Covid dalam waktu singkat. Ia pun bingung antara meninggalkan rekannya atau memakamkannya karena takut tertular.

Cerita kedua berjudul “Happy Girls Don’t Cry” disutradarai Aco Tenri. Film ini berpusat pada sosok Adin. Si kakak yang iseng-iseng ikut kuis giveaway dan berhasil meraih iMac. Kedua orang tuanya memaksanya untuk menjual hadiahnya karena si bapak sudah lama jadi pengangguran dan terjerat utang.

“Nougat” dari Dian Sastro mengisahkan tiga perempuan bersaudara yang sejak tahun 2010 berpisah tidak lagi satu rumah setelah ayah ibunya meninggal. Ketiganya berkomunikasi lewat video call dan jarang bertemu fisik.

Quarantine tales
Si tengah, Ajeng, tetap di rumah merawat rumah dan membayar pajaknya. Si sulung, Ubay, sudah menikah dan kemudian di bawah kendali suaminya. Sedangkan si bungsu, Deno, kemudian sibuk dengan pekerjaannya. Ubay kemudian mengusulkan untuk menjual rumah orang tua mereka.

Cerita keempat, “Cookbook”, berkisah seorang chef bernama Halim. Saat pandemi ia di rumah menulis buku resep. Suatu ketika ia mendapat panggilan video call dari perempuan berdarah Tiongkok bernama Li. Si Li bercerita hanya ada mereka manusia yang tersisa. Mereka harus mencari cari untuk meneruskan generasi manusia.

Penutupnya adalah “Prankster” dari Jason Iskandar. Ceritanya adalah youtuber yang suka menjebak teman-temannya agar banyak yang menonton acaranya.

Dari kelima cerita tersebut, “Nougat” adalah favoritku karena jalan ceritanya terasa dekat denganku. Kami juga tiga bersaudara, beda kota sehingga banyak berkomunikasi dengan via teks atau video call.

Memang ceritanya tak langsung berkaitan dengan situasi pandemi. Benang merahnya adalah pertemuan yang digantikan dengan video call.

Para pemerannya juga ketiganya juara. Ada Adinia Wirasti sebagai Ajeng, Faradina Mufti sebagai Deno, dan Marisa Anita sebagai Ubay. Ketiganya berperan dengan apik.

Quarantine tales
Untuk film favorit yang kedua aku bingung memilih yang mana. Keempatnya memiliki potensi hanya ada yang terasa kurang. Ada yang karena ceritanya berlebihan dan malah berkesan janggal. Ada juga yang dikarenakan akting pemerannya yang kaku dan kurang natural.

Dari segi sinematografi, aku suka “The Protocol”, dari segi akting ada Teuku Rifnu yang cocok memerankan seorang ayah yang kasar dan seenaknya, dari segi potensi cerita “Cook Book” juga oke. Hanya ada beberapa hal yang kusebutkan di atas sehingga filmnya terasa kurang mantap.

Gambar dari Bioskop Online dan IMDb

~ oleh dewipuspasari pada September 12, 2021.

3 Tanggapan to “Lima Cerita Semasa Pandemi dalam “Quarantine Tales””

  1. kalau mau nonton ini hanya ada di Bioskop Online ya?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: