Cerita Ala Sampek Engtay dalam “Akhirat: A Love Story”
“Lebih mudah ditinggalkan daripada meninggalkan..”
Film fantasi romantis berjudul “Akhirat: a Love Story” ini mengingatkanku pada dongeng Tiongkok berjudul “Sampek Engtay” karena ada unsur cinta sehidup semati, akhirat dan kupu-kupu. Namun ceritanya jelas berbeda.
Dikisahkan Timur (Adipati Dolken) dan Mentari (Della Dartyan) adalah sepasang kekasih beda agama. Ibu mereka sama-sama menolak keras hubungan mereka. Hingga suatu ketika mereka kecelakaan.
Arwah mereka masih berada di persimpangan, dunia antara alam fana dan akhirat. Ketika mereka ingat kondisi mereka, Timur dan Mentari memutuskan kabur dari penjaga alam dan melihat kondisi keluarga mereka.
Oleh karena pernah tampil bareng dalam film “Love for Sale 2” maka chemistry kedua pemain, Adipati Dolken dan Della Dartyan semakin nyaman dilihat dan tidak terasa canggung. Latar belakang keduanya menarik, satu akuntan dan lainnya pelukis.
Konflik percintaan beda agama masih relevan di negeri ini. Ada sejumlah alasan penolakan dari sekeliling para pasangan beda agama yang memang banyak terjadi di dunia riil.
Seperti halnya film romantis ada pihak ketiga yakni Bagus. Ia digambarkan sebagai lulusan luar negeri, namun sayangnya dialognya yang sebagian disisipkan bahasa Inggris terasa kaku, tak enak didengar. Seharusnya tetap menggunakan bahasa Indonesia saja tak masalah.
Dalam perjalanannya ke dunia limbo, Timur dan Tari banyak menemui ruh. Latar belakang dan motivasi mereka menjadi arwah penasaran menarik. Ada yang karena ingin menemani adiknya, kasihan kepada putranya, dan lainnnya. Sehingga tagline lebih berat meninggalkan ini kental dengan tokoh-tokoh tersebut.
Akting yang luwes dari Adipati dan Della adalah kontribusi utama dari film ini, disusul ceritanya yang tak biasa dengan penutup kisah yang menarik. Dari sisi visual, penggambaran dunia antara (limbo) dengan para petugasnya juga apik.
Gambar dari Harnas dan Suara