Enam Pesan Kunci Iklan Layanan Masyarakat Cegah Stunting Itu Penting
“Anak terlindungi, Indonesia maju” – dr Sarah Angelique MS
Hingga saat ini stunting masih menjadi isu kesehatan serius di Indonesia. Kekurangan gizi kronis ini menghambat pertumbuhan dan perkembangan si anak sehingga mengurangi tingkat daya saing si anak mendatang. Oleh karenanya dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2022 dan upaya mempercepat penanggulangan stunting maka Danone Indonesia pada Senin (25/7) meluncurkan iklan layanan masyarakat “Cegah Stunting itu Penting”.
iklan layanan masyarakat berdurasi satu menit delapan detik itu berisikan pesan kepada ibu yang hamil dan yang telah melahirkan dalam rangka untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di Indonesia. Ada enam pesan kunci yang disampaikan dalam iklan layanan masyarakat tersebut.
Enam pesan kunci tersebut yang pertama, ibu hamil perlu meminum tablet tambah darah setiap hari. Berikutnya, ikuti kelas Ibu hamil agar janin sehat. Ketiga, cukup ASI saja sampai usia enam bulan. Keempat, mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir. Kelima, memakai Jamban Sehat, dan keenam, rutin ke Posyandu setiap bulan.
Eh apa kaitannya antara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir juga jamban sehat? Ooh rupanya menurut dr Sarah Angelique MS, Head of One Health & Scientific Danone Indonesia, rajin mencuci tangan dan menggunakan jamban sehat adalah bagian dari upaya menjaga sanitasi dan mencegah terjadinya infeksi. Ada korelasi antara sanitasi yang buruk, infeksi, dan stunting. Sehingga diharapkan dengan menjaga sanitasi maka akan mencegah dan mengurangi risiko terjadi stunting.
Iklan layanan masyarakat tersebut telah tayang dan disebarkan ke masyarakat luas. Kalian bisa menyaksikannya di televisi ataupun di media sosial seperti dalam video berikut ini.
Tujuan dari penggunaan iklan untuk edukasi publik ini adalah untuk membangun dan menciptakan perubahan perilaku. Pesan dan bahasa yang digunakan mudah diingat dan mudah dicerna.
Pentingnya iklan Layanan Masyarakat mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting ini juga diyakini Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Nissa Cita Adinia, S.Sos, M.Commun., iklan layanan masyarakat merupakan alat yang efektif untuk menjangkau masyarakat luas, meningkatkan kesadaran publik akan pentingnyaisu stunting dan memberikan edukasi pencegahan stunting dengan enam pesan kunci. Pesan kunci tersebut adalah hal yang sederhana dan bisa dilakukan setiap keluarga.
Iklan ini merupakan salah satu dari hasil kolaborasi Pemerintah dan Danone dalam mendukung pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Selain iklan layanan masyarakat “Cegah Stunting itu Penting”, Danone Indonesia memilki program pencegahan dan percepatan penurunan stunting bernama Bersama Cegah Stunting. Program ini sudah digagas sejak tahun 2003, jelas Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, di mana sudah menjangkau lebih dari 1 juta penerima manfaat. Program ini mengintegrasikan intervensi spesifik dan sensitif dengan memberikan fasilitas koordinasi, identifikasi, dan informasi berkaitan dengan lokasi stunting, pemberdayaan dan penyuluhan, penelitian, serta pemantauan dan evaluasi juga aspek edukasi masyarakat.
Upaya edukasi yang telah dilakukan Danone Indonesia meliputi edukasi tentang pentingnya gizi seimbang pada program Isi Piringku, meningkatkan kebiasaan minum air putih 7-8 gelas dalam program Ayo Minum Air (AMIR), edukasi anemia untuk memutus mata rantai stunting pada remaja di bawah Generasi Sehat Indonesia (GESID). Danone Indonesia juga telah memberikan akses air bersih dan penyehatan lingkungan serta pendidikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat melalui Akses Air Bersih dan Sanitasi Higiene (WASH).
Stunting hingga saat ini memang menjadi tantangan dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045 sehingga pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dari hasil Studi Status Gizi Indonesia 2021 menunjukkan Indonesia salah satu negara dengan beban stunting yang tinggi yakni 24,4%.
Stunting sendiri bukan hanya berdampak pada tinggi badan, melainkan juga pada tingkat kecerdasan dan daya saing generasi penerus bangsa di masa depan. Pemerintah dalam Peraturan Presiden No 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting memberikan target penurunan prevalensi yang signifikan menjadi 14% pada tahun 2024.
Dalam sambutan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) yang diibacakan oleh oleh Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN), BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., kecepatan penurunan stunting yang harus dicapai berdasarkan RPJMN 2020-2024 yakni 2,6% per tahun agar tercapai target 14% pada tahun 2024. Ini laju penurunan yang menantang apabila dibandingkan dengan laju penurunan di tingkat global yang mencapai 0,5% pertahun.
Edukasi sendiri menjadi suatu pilar penting yang dapat berperan dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Oleh karenanya iklan layanan masyarakat ‘Cegah Stunting itu Penting’ merupakan salah satu langkah edukasi dan sosialisasi tentang upaya-upaya pencegahan sederhana untuk mendorong perubahan perilaku yang berkontribusi terhadap penurunan angka stunting.
Selanjutnya, BKKBN menurut Muslicha, S.Sos, M.Si, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Muda, Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak, BKKN juga melakukan pendampingan kepada keluarga risiko stunting. Ke calon pengantin, ibu hamil juga yang punya bayi dan balita, misalnya.
#ILMCegahStunting #CegahStuntingItuPenting
Pesan-pesannya sederhana, namun mengena