Hasil Hutan Non Kayu Berlimpah
Seperti namanya, hasil hutan bukan kayu, maka istilah ini merujuk ke produk yang dimanfaatkan dari hutan selain kayu. Apa saja bentuk dan manfaat mengkonsumsinya?
Bentuk hasil hutan bukan kayu bisa berupa getah, madu, minyak atsiri, jamur, buah-buahan, umbi, tanaman obat, dan sebagainya. Ada banyak kan jenisnya?!
Dengan membeli dan memanfaatkan hasil hutan non kayu maka kita menggerakkan perekonomian masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Mereka bisa mendapatkan penghasilan dan lapangan pekerjaan dari situ.
Hasil penelitian di Peru bahkan menyebutkan nilai ekonomi dari hasil hutan non kayu bisa lebih tinggi daripada ketika hutan ditebang untuk tujuan tertentu. Dengan demikian ketika banyak hasil hutan non kayu yang dimanfaatkan dan tentunya dipelihara, maka akan mendorong masyarakat untuk terus menjaga hutan, bukan malah menebangnya.
Nah waktu aku dan kawan-kawan singgah ke hutan mangrove di Bontang kami mendapatkan oleh-oleh yang unik berupa sirup dan cokelat mangrove. Ternyata mangrove bisa dikonsumsi. Rasanya asam manis segar. Enak. Rasa sirupnya seperti sirup asam Jawa.
Selain itu ada banyak ikan yang hidup di sekitaran hutan mangrove. Oleh masyarakat setempat ikan tersebut dikonsumsi dan dijual secukupnya. Ada juga yang diolah jadi ikan asin.
Dulu aku juga pernah mencoba madu hutan. Rasanya enak karena memiliki rasa dan aroma yang berbeda dengan madu kemasan pada umumnya. Madu hutan biasanya punya rasa dan aroma yang berbeda-beda, bergantung tempatnya.
Dengan membeli olahan mangrove dan hasil hutan non kayu lainnya, harapannya hutan mangrove dan beragam jenis hutan lainnya di Indonesia tetap lestari. Serta, masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dapat memperoleh pendapatan dari menjaga kelangsungan hutan dan mengolah hasil hutan tersebut.
Yuk kita jaga dan sayangi hutan kita.