Kuda dan Senja Itu Sempurna
Suatu ketika, aku naik di sebuah tempat berbukit. Bukit-bukit dengan rerumputan yang seperti sambung-menyambung. Indah. Aku dan kawan-kawan menunggu matahari terbenam di bukit ini.
Angin semilir membuat suasana petang terasa lebih sejuk, setelah seharian badan dihajar sinar matahari yang terik. Aku bersemangat menyusuri bebukitan ini, ingin tahu sampai di mana ujungnya.
Tak semua tempat berumput. Ada yang gundul. Namun tetap saja tempat ini membuatku tersenyum.
Waktunya sudah tiba. Matahari perlahan-lahan mulai tenggelam. Sinarnya mulai mewarnai, langit menjadi jingga. Hanya sayang mendung juga begitu tebal.
Wah di bagian sana sedang ada kuda merumput. Si pemiliknya entau ke mana. Tadi ada anak kecil menungguinya, menawarkan jasa naik kuda atau berfoto dengannya.
Kuda dengan latar langit yang jingga terasa sempurna. Coba seandainya saja di sini ada kopi hangat maka akan makin sempurna.
Kuda, semoga harimu juga indah. Semoga kamu selalu bahagia dan menerima banyak kasih sayang.
Aku pun menuruni bukit dengan bergegas. Langit mulai gelap.