Apa Kalian Menyukai Skoring Film

Magnificent 7
Musik itu menggerakkan. Ia bisa membuatmu sedih, juga gembira ketika mendengarnya. Musik juga membantumu berkhayal. Mungkin sederet alasan itulah yang membuatku menyukai mendengar tembang skoring film.
Dalam sebuah film biasanya dipergunakan musik untuk menambah dramatisasi adegan. Kebanyakan berupa instrumentalia.

Musik ini tak hadir di setiap adegan. Biasanya adegan khusus, adegan sedih atau sebaliknya, pengenalan karakter, juga pertarungan terakhir.

Memang sebaiknya skoring tak muncul di setiap adegan. Ada kalanya dialog dan akting saja sudah cukup untuk menonjolkan sebuah adegan.
Waktu kecil aku sudah jatuh hati dengan skoring film. Ayah dulu punya banyak koleksi kaset tentang lagu-lagu tema film yang terkenal.

Aku yang masih kecil terkagum-kagum mendengar tembang tema dari Mission Impossible, Popeye, Pink Panther, The Magnificent Seven, Bonanza, dan masih banyak lagi. Ketika kemudian berkesempatan menyaksikan serial dan filmnya, aku makin jatuh hati dengan lagunya.

Mission Impossible series

Skoring film membuatku teringat akan adegan dan bagian dari film yang membuatku terkesan.
Skoring Star Wars, misalnya. Aku selalu ingat adegan ketika Luke akhirnya bertarung dengan Darth Vader. Saat itu Luke masih belum tahu jika musuh utamanya itu ternyata adalah ayahnya.

Saat mendengar tembang tema Mission Impossible, aku langsung teringat akan film serialnya. Film serialnya jauh lebih bagus daripada versi layar lebarnya, dengan adanya sosok Jim, Nicholas, dan tiga temannya yang terlihat kerja sama timnya yang baik juga cerdik. 

Saat mendengar tembang tema Bonanza dan The Magnificent Seven, aku teringat para koboi yang pandai memainkan senjata dan berkuda. Dulu aku juga suka mendengar lagu dari Jon Bon Jovi berjudul Blaze of Glory yang menjadi soundtrack film Young Guns. 

Magnificent seven
Belakangan ini nama-nama komposer film yang laris tak jauh-jauh dari nama Hans Zimmer, Junkie XL, Ramin Djawadi, Danny Elfman, Alan Silvestri, dan John Williams. Tapi dj luar nama-nama tersebut sebenarnya masih banyak komposer hebat, baik yang sudah berpulang maupun yang masih eksis.

Ketika mendengar lagu-lagu indah dari The Lord of the Rings dan The Hobbits, ada nama Howard Shore di baliknya. Ia banyak membidani film fantasi petualangan dan juga film thriller. Coba dengarkan tembang Old Friends, The Council of Elrond, Lothlorien, dan May It Be, maka kita tergerak untuk memasuki dunia fantasi rekaan Tolkien. Lagunya magis dan indah. 

Sama halnya ketika mendengar lagu Ave Satani dari Jerry Goldsmith yang menjadi tembang tema The Omen, ada perasaan mistis dan mencekam ketika mendengarnya. Skoring yang hebat. Paduan suara yang harmonis dan indah rupanya malah terasa menyeramkan untuk didengar. 

Jerry adalah nama di balik tembang soundtrack film-film beken seperti Star Trek: The Movie, Twilight Zone, The Mummy, Alien, Poltergeist, dan Rambo. Ia banyak terlibat di film horor, laga, science fiction, dan petualangan.

Poltergeist

Ke depan aku mungkin akan beberapa kali menulis tentang soundtrack film baik di blog ini ataupun di wadah menulis lainnya. Ini hal yang menarik bagiku sebagai pecinta film dan musik. 

Bagaimana dengan komposer film Indonesia? Sepertinya aku pernah menulisnya,  tentang soundtrack film Indonesia yang berkesan hingga kini. Tapi siapa tahu ke depan aku akan menulis tentang Idris Sardi, Eros Djarot, Melly Goeslaw dan Anto Hoed, Andy Rianto, Purwacaraka, serta trio Aghi-Bemby-Tony.

Gambar dari Into Film, Rotten Tomatoes, IMDb, dan ScreenRant

Iklan

~ oleh dewipuspasari pada Desember 24, 2022.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: