Kenalan dengan Batuskha, Band Black Metal-Gregorian Polandia
Hammersonic 2023 sebentar lagi dihelat, tepatnya pada bulan Maret. Aku merasa malu hanya tahu beberapa band pengisi acaranya. Aku cuma tahu dan pernah dengar lagu-lagu Slipknot, Saosin, Deadsquad, dan Trivium. Lainnya asing. Kemarin aku memberanikan diri untuk berkenalan dengan band Viking, Amon Amarth. Kali ini aku berkenalan dengan Batuskha, band misterius asal Polandia.
Dari hasil googling sana sini, tak banyak informasi tentang band yang mengusung genre dom black metal ini. Tapi kemudian aku menemukan lagu mereka di Spotify dan video konser mereka di YouTube.
Sungguh aku terkesima ketika menyaksikan video pertunjukan mereka yang menampilkan intro dan Yekteniya 1.
Para personel memasuki panggung dengan
mengenakan jubah dan tudung kepala sehingga terkesan misterius. Mereka membawa lilin, lalu menghidupkannya sehingga panggung menjadi terang kemerahan. Musik ala Gregorian mengiringi mereka. Kamera lalu menyorot simbol-simbol misterius mereka.
Wah aku langsung jatuh cinta dengan konsep panggung dan atmosfer pertunjukannya. Mereka memiliki konsep yang unik. Penonton seolah-olah digiring ke dunia mereka. Benar-benar pure art.
Setelah intro berakhir, mulailah intro dari gitar. Suasana yang syahdu perlahan berubah jadi cadas dengan gebukan drum. Pertunjukan metal dimulai dengan mantra dibacakan.
Mereka mencampurkan musik black metal dengan unsur gregorian. Hasilnya? Sesuatu yang terasa agung, sakral, namun juga kelam dan cadas. Aku seperti berasa di sebuah ritual sekte yang misterius.
Si vokalis kadang-kadang berdesis, bergumam, dan berteriak dengan suara paraunya. Lagu yang luar biasa.
Lagu Yekteniya 1 ini masuk dalam album Litourgiya yang dirilis pada tahun 2015. Album ini terdiri dari delapan lagu yang semua judulnya Yekteniya hanya diberi nomor.
Tembang Yekteniya 4 ada video klipnya. Konsepnya apik dengan tone warna merah. Ada sosok-sosok mengerikan, kemudian ada apa pria berjubah dan seseorang yang membacakan perkamen sakral.
Gara-gara penasaran aku pun browsing tentang makna Yekteniya dan Litourgiya. Litourgiya merupakan bahasa Latin dari liturgi yang bisa bermakna peribadatan. Yekteniya bisa bermakna pemurnian.
Lagunya berbahasa Old Church Slavonic, dengan tulisan dan atribut yang terinspirasi dari Eastern Orthodox. Pendiri dan pembuat konsep band ini adalah Krzysztof Drabikowski. Ia yang mengusulkan mereka tampil dengan kostum dan nama dengan huruf Russian Cyrillic agar mereka anonim dan pendengar fokus kepada musik mereka. Batuskha sendiri artinya bapa atau pendeta.
Tapi kemudian terjadi perpecahan di antara si pendiri dan si vokalis. Masing-masing mengaku Batuskha yang asli, sehingga kini ada dua Batuskha, Batuskha versi Krzysztof Drabikowsk dan Batuskha versi Bartłomiej Krysiuk. Ehm sangat disayangkan perpecahan ini. Dan yang akan datang ke Hammersonic 2023 disebutkan versi Krysiuk. Hemmm..
Album Litourgiya ini bagus. Selebihnya ada album untuk versi pendiri dan versi vokalis. Album yang versi Krysiuk lebih banyak, ada Hospodi, Raskol, Black Liturgy, Carju Niebiesnyj, dan MARIA. Sedangkan versi Bartłomiej baru merilis satu album, Panihida. Tapi diduga ia akan merilis album baru lainnya.
Oke aku akan coba dengar satu lagu dari versi Krysiuk, Pismo I dari album Carju Niebiesnyj. Nuansanya lebih opera gregorian, nuansa kelamnya kurang kental.
Sedangkan lagu Песнь 1 dadi album Panihida milik Bartłomiej langsung membuatku takjub. Chant-nya membuat suasana terasa agung dan megah. Nuansanya lebih kelam dan gelap. Lagu yang indah tapi juga tak kuat lama-lama kudengarkan.
Mendengar lagu-lagu dari Batuskha ini membuatku membayangkan film dengan sekte dan ritual Ortodoks Timur kuno. Aku jiga jadi ingat masa SMA dulu, ketika masih suka bertualang dari satu festival musik ke festival musik lainnya di Malang. Sampai kemudian aku berkesempatan nonton aksi band black metal.
Aku yang nonton di baris depan langsung terpukau dengan aksi panggung dan musiknya
Ada semacam ritual, sekelompok penonton yang head banging, dan lirik yang tak jelas. Si vokalis kadang-kadang berdesis, bergumam, dan berteriak. Sebuah pertunjukan yang kala itu menyihirku. Mendengar Yekteniya seperti perasaan saat itu.
Ehm jadinya yang datang ke Hammersonic nantinya versi si vokalis ya, agak sayang sih, tapi tak apa-apa deh, aku tetap ingin menontonnya.
Gambar dari Metal Blade Records, Chicago Reader dan Spirit of Metal
Terkait
~ oleh dewipuspasari pada Januari 16, 2023.
Ditulis dalam Resensi Kaset/CD/DVD. Lain-lain
Tag: Band black metal Polandia, Batuskha, gregorian, Litourgiya, Yekteniya