Cerita Romantis yang Tak Simpatik di Only You
Ada banyak film romantis dengan unsur serba kebetulan bak sebuah dongeng. Yang kutonton baru-baru ini adalah film berjudul Only You yang dirilis tahun 1994. Film ini bisa disimak di Netflix.
Rupanya sebelum berjumpa di Spider-Man, Marisa Tomei dan Robert Downey Jr, pernah berjumpa lewat film romantis berjudul Only You. Mereka masih muda di sini, sekitaran usia 20-an.
Ceritanya berkisar tentang pencarian cinta sejati. Saat kecil, Faith bermain ouija dengan adiknya, Larry. Ia menemukan nama Damon Bradley yang dikiranya adalah nama orang yang tepat untuknya.
Saat datang ke peramal, si peramal juga menyebutkan nama tersebut sehingga ia bertambah yakin. Namun saat dewasa, Faith (Marisa Tomei) malah hendak menikah dengan seorang dokter.
Ketika menerima telpon dari seorang pria bernama Damon Bradley yang mengaku teman sekolah calon suaminya, ia langsung panik. Tanpa berpikir panjang ia langsung menuju Venesia, untuk mencari orang tersebut. Ia ditemani Kate (Bonnie Hunt), adik iparnya.
Di sana ia kesulitan menemukan Damon. Lalu tak sengaja ia menabrak pria yang mengaku bernama Damon Bradley (Robert Downey Jr.) tapi ternyata hanya mengaku-aku.
Film romantis dengan serba kebetulan ini mengingatkanku pada Serendipity. Dulu waktu masih remaja aku menyukai tema-tema seperti ini, tapi belakangan aku merasa tema seperti ini ganjil. Aneh, terasa di awang-awang, tidak membumi.
Hal ini membuatku tidak merasa bersimpati dengan sosok Faith. Ia seorang guru tapi pemikirannya seperti kanak-kanak yang terpengaruh oleh dongeng. Ia meninggalkan calon suaminya tanpa pesan dan memburu cinta sejatinya yang tak pernah dikenalnya.
Ia merepotkan banyak orang, termasuk adik iparnya. Namun kelakuan paling aneh ketika ia mau saja dirayu oleh pria-pria yang mengaku bernama Damon. Ini absurd.
Terus terang tokoh utama perempuannya menyebalkan meski ia menganggap itu hal yang romantis. Ingin rasanya mengguyur air dingin ke Faith agar ia kembali sadar dan tidak seperti orang mabuk.
Sedangkan sosok yang diperankan Robert Downey seperti terhipnotis dan mau melakukan apa saja untuk perempuan yang baru saja dikenalnya. Karakternya juga terasa mengawang-awang.
Rasanya eneq menonton film ini, tapi ingin tahu penutupnya, meski ya bisa ditebak. Yang paling kasihan adalah sosok dokter, calon suami tersebut. Ia orang yang baik, sehingga tak pantas diperlakukan seburuk itu oleh tokoh utama perempuannya.
Rugi waktu sih menonton film ini. Hanya bikin julid. Skor: 5/10.
Gambar dari Tristar Pictures