Her Blue Sky, Ketika Idealisme Remaja Bertemu Pahit Manis Realita
Aoi kecil suka diajak kakaknya, Akane, menyaksikan kekasih kakaknya, Shinno, berlatih band. Akane dan Shinno awalnya hendak ke Tokyo bersama setelah lulus sekolah. Tapi kemudian terdengar kabar kedua orang tua Akane meninggal. Akane tak bisa meninggalkan adik perempuannya yang masih kecil. Inilah awal dari cerita anime berjudul Her Blue Sky (Sora no Aosa o Shiru Hito yo).
Akane terus tinggal di kota kecil tersebut. Ia bekerja di kantor pemerintah daerah, sementara adiknya kini sudah duduk di bangku kelas dua SMA. Aoi bersikeras ia tak ingin melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, melainkan bermain band dan bekerja paruh waktu.
Ketika Aoi tengah berlatih bas, ia berjumpa dengan sosok Shinno. Anehnya wujud Shinno itu seusianya. Ia berwujud, bukan ruh, tapi tak bisa menembus bangunan tersebut. Shinno remaja terkurung di sana. Sepertinya ada sesuatu yang belum tuntas sehingga spirit tersebut terkurung di situ.
Cerita tentang Masa Remaja versus Dewasa
Sebagai karakter utama, sosok Aoi bukan sosok yang simpatik. Ia hanya ingin bermain bas. Ia egois, hanya mau keinginannya dituruti, kata-kata dan tindakannya kasar, juga sering bersikap tak sopan ke kakak dan orang-orang sekelilingnya. Berkebalikan dengan Aoi, si kakak telah menjadi ‘ibu’ Aoi sejak remaja. Ia yang selalu memasak untuk Aoi dan mengantar jemputnya.
Karakter tokoh utama tak banyak berubah. Baru mendekati akhir film, ada dinamika karakternya, meski ia sepertinya masih tak ikhlas melakukannya. Ehm memang orang tak mudah berubah, bukan?! Sebenarnya wajar-wajar sih Aoi yang masih muda dan labil seperti itu.
Di sini inti cerita adalah bagaimana Aoi kemudian sadar ia adalah beban bagi kakaknya selama ini. Ia menebak-nebak ruh Shinno yang terkurung karena ia masih menyimpan rasa kepada Akane. Dan harapan agar Shinno dan Akane kembali bersatu itu ada, dengan datangnya Shinno dewasa ke kota mereka untuk festival musik.
Sayangnya perangai Shinno dewasa berbeda dengan Shinno remaja. Si Shinno remaja begitu optimistik, ceria, dan kata-katanya menyenangkan. Sementara Shinno dewasa berwajah muram dan ketus. Kata-katanya suka pahit dan juga suka mabuk-mabukan.
Rupanya ada sesuatu yang membuat Shinno dewasa tumbuh menjadi karakter yang pahit. Mimpi-mimpinya tak semua terwujud. Setelah mimpinya bersama Akane ke Tokyo gagal, ia berharap bisa menjadi musisi besar di Tokyo lalu menjemput Akane. Tapi realita tak seperti itu. Perjuangan menjadi musisi besar begitu keras.
Aoi tak suka Shinno dewasa. Ia sendiri mulai jatuh cinta ke Shinno remaja. Ia mulai menghadapi dilema, membantu kakaknya dan Shinno remaja menghilang, atau menyimpan Shinno remaja untuk dirinya.
Ehm karakter tokoh utama dalam cerita yang disusun Mari Okada ini memang menyebalkan. Sebenarnya hal ini yang membuatku terusik dan jadi kurang menikmati anime ini. Meski ya sikap Aoi masih bisa dimaklumi karena ia masih merasa kehidupan hanya berputar ke dirinya.
Alur ceritanya agak lambat dan cenderung membosankan. Bagian musiknya malah hanya sedikit, padahal aku berharap ada banyak lagu yang ditampilkan di anime ini.
Sisi plusnya dari anime besutan Tatsuyuki Nagai dan Nancy Chidori ini adalah visualnya yang menawan. Gambar dan kualitas grafis dari anime produksi studio CloverWorks ini detail, tajam, dan memanjakan mata.
Ceritanya pun sebenarnya menarik jika lebih berfokus ke musik. Bukan gitar yang menjadi pilihan cerita film ini, melainkan bas, sesuatu yang jarang ditampilkan. Suara dari bentotan bas di sini terdengar jelas. Jarang-jarang anak perempuan menyukai dan mempelajari bas. Lagu yang ditampilkan Aoi juga enak didengar.
Satu lagi yang memberi nilai plus film ini karena ada unsur fantasinya, meski kurang begitu tersorot. Rupanya Shinno remaja memiliki kekuatan unik yang kemudian terungkap menjelang akhir film.
Oh iya setting film ini di Chichibu, sebuah kota kecil dataran tinggi di Jepang. Rupanya bangunan kantor pemdanya mirip dengan yang ada di dunia nyata, demikian juga bentang alamnya.
Meski ceritanya agak kurang wah dan tokoh utamanya bukan karakter yang menyenangkan, film anime ini masih menarik ditonton. Kalian bisa menontonnya di HBO Go. Skor: 7/10.
Gambar milik CloverWork/Toho