Opal Gagalkan Ayam Goreng Telur Asin
Malam ini aku ingin menyantap ayam goreng telur asin. Pas banget di rumah ada bumbu dan ayam fillet. Aku pun merebus ayam dengan bumbu hingga bumbunya mengering dan merasuk.
Cukup lama membuat bumbu tersebut mengering. Sambil menunggu, aku membersihkan rumah, memasak nasi, dan menyiapkan sayuran.
Ketika bumbu sudah mengering, kompor kumatikan. Kucing Samsoeddin yang penyendiri ingin makan. Ia kucing yang introvert, maunya makan sendirian. Aku pun memberinya makan.
Tak lama aku pergi. Tak sampai sepuluh menit. Perasaanku tak enak.
Ketika aku kembali ke dapur, beberapa kucing nampak berwajah mencurigakan. Terutama Pong, Opal, Nero, dan Petualang.
Eh ada ayam rebus jatuh dan ayam tersebut berlapiskan bumbu. Aku segera mendekat ke kompor. Astaga, ayam dalam panci lenyap, termasuk bumbunya. Mereka semua menyantapnya.
Huuhu aku tak dapat ayam goreng telur asinnya. Malah kucing-kucing yang sudah menikmatinya.
Aku tahu otaknya adalah Opal dan Petualang. Bapak dan anak itu masih asyik bersantai di depan kompor. Sementara bumbu telur asin masih bercipratan di kompor.