Demi Ucok, Komedi Satir yang Kental dengan Kultur Batak
Sebelum film Ngeri Ngeri Sedap populer, sebenarnya ada beberapa film Batak yang tak kalah bagus. Salah satunya adalah Demi Ucok. Film yang dirilis pada tahun 2012 ini berhasil meraih delapan nominasi dalam Festival Film Indonesia dan berhasil membawa pulang satu piala Citra untuk Lina Marpaung sebagai aktris pendukung terbaik.
Film ini memiliki genre komedi satir. Ada banyak isu yang disampaikan dari kultur Batak, pernikahan vs karier perempuan, pencucian uang, DVD bajakan, dan juga isu yang sensitif yakni kaum lesbian.
Tokoh utama dalam film ini adalah Gloria (Geraldine Sianturi), putri satu-satunya Mak Gondut (Lina Marpaung). Gloria dibesarkan secara berkecukupan oleh ibunya. Bahkan sejak ia vakum dari produksi film, biaya kebutuhan sehari-harinya masih ditanggung ibunya. Ke mana-mana ia selalu naik mobilnya dan enggan naik kendaraan umum.
Meski agak kolokan, Gloria punya tekad menjadi sutradara film sukses. Film pertamanya, Resign Club, cukup sukses. Namun kini ia kesulitan mencari produser untuk membiayai film keduanya. Ia memerlukan dana sekitar Rp1 Miliar.
Ibunya bersedia membiayai biaya produksinya asal ia segera menikah dengan pria Batak. Mak Gondut lalu makin aktif ke gereja dan mengurus perjodohan untuk putrinya, meski Glo ogah-ogahan.
Sementara itu sahabat Glo, Nicki (Saira Jihan) si penjual DVD bajakan tengah berbadan dua. Padahal ia mengaku seorang lesbian.
Ceritanya kocak. Aku puas nyengir melihat aksi Mak dan ulah dua kawan Glo, Nicki dan Acun (Sunny Soon) yang unik.
Ya, di sini tokoh utamanya memang tak sempurna. Namun dengan ketidaksempurnaannya itulah maka sosoknya jadi membumi. Dalam film ini dikisahkan Glo mengalami perkembangan karakter. Hubungannya dengan ibunya juga mengalami perubahan dari awal hingga akhir film.
Isu dalam film ini berjejalan. Dan untunglah cukup berhasil disampaikan dengan baik. Isu lesbian saja sudah sensitif. Nah di sini dikisahkan Nicki yang lesbian juga sedang hamil. Ia sendiri gadis yang cantik dan setiap ia membuka kaca matanya, pria-pria langsung terpesona. Ini kocak dan satir.
Isu lainnya adalah keengganan Glo naik kendaraan umum. Nicki berhasil menohoknya dengan mengingatkannya agar jangan menjaga jarak dari obyek yang ingin dibuatnya dalam bentuk film. Jika ia tak pernah naik kendaraan umum dan melihat berbagai jenis orang dan permasalahannya, maka isu yang disampaikan dalam filmnya hanyalah rekaan, tak didasari kondisi nyata.
Di sini kultur Batak juga jadi bahan bercanda. Misalnya anjuran untuk menikah sesama Batak, persaingan para ibu mencari jodoh untuk putrinya, dan sebagainya.
Film ini dibesut oleh Sammaria Simanjuntak. Aku suka dialog di bagian penutup film yang diucapkan Glo. Mereka pun hidup boringly ever after hahaha. Oh iya ada kemunculan Joko Anwar dan Ridwan Kamil di sini.
Gambar dari Rapi Films